Bandung Menuju Kota Kreatif Dunia: Menyusun Peta Jalan Ekonomi Kreatif 2025–2029

Jabar Tourism
0

Pemaparan Peta Jalan Ekonomi Kreatif 2025-2029 Kota Bandung (sumber : facebook/Galih Seayu)

Bandung tak pernah kehabisan cara untuk memikat hati. Tak hanya dikenal lewat keindahan alam dan destinasi wisatanya, kota ini juga tengah bersiap naik kelas menjadi kota kreatif dunia. Salah satu langkah konkret yang sedang dilakukan adalah penyusunan Peta Jalan Ekonomi Kreatif (Ekraf) 2025–2029, sebuah panduan strategis untuk memperkuat posisi Bandung sebagai pusat inovasi, budaya, dan ekonomi berbasis kreativitas.


Apa Itu Peta Jalan Ekonomi Kreatif?

Menurut Galih Sedayu, Wakil Ketua Indonesia Creative Cities Network (ICCN), Peta Jalan Ekonomi Kreatif bukan sekadar dokumen biasa. Ia merupakan panduan menyeluruh yang memetakan potensi, tantangan, dan arah masa depan industri kreatif di suatu daerah. Peta ini dibangun berdasarkan tiga fondasi utama: Identifikasi dan dokumentasi potensi ekraf lokal, Strategi dan rekomendasi pengembangan, Rencana aksi dan implementasi program nyata.


7 Pilar yang Menjadi Fondasi Pengembangan

Peta Jalan ini menyasar tujuh aspek utama yang jadi kunci kesuksesan pengembangan ekraf:


1. Ekosistem Industri Kreatif

Memetakan peluang dan hambatan di setiap subsektor kreatif untuk menciptakan solusi nyata dan berkelanjutan.


2. Kebijakan dan Regulasi

Mendorong perubahan kebijakan serta regulasi yang mampu menciptakan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.


3. Infrastruktur dan Kemitraan

Menjawab kebutuhan pelaku ekraf akan ruang kreatif, akses modal, dan jaringan kerja sama lintas sektor.


4. Pendidikan dan Kekayaan Intelektual

Fokus pada pengembangan SDM kreatif melalui pendidikan dan perlindungan hak cipta serta kekayaan intelektual.


5. Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja

Industri kreatif diharapkan mampu mendorong investasi dan membuka banyak lapangan kerja baru.


6. Inklusi Sosial dan Pelestarian Budaya

Menjaga agar geliat ekonomi kreatif tidak kehilangan akar budaya lokal, sekaligus inklusif terhadap semua lapisan masyarakat.


7. Evaluasi dan Pengukuran Keberhasilan

Adanya sistem pemantauan untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan berdampak nyata.


Terintegrasi dengan Wisata, Teknologi, dan Investasi

Peserta FGD Peta Jalan Ekonomi Kreatif Kota Bandung (sumber : facebook/Galih Sedayu)

Langkah strategis ini tak lepas dari harapan Wali Kota Bandung, H. M. Farhan, yang menginginkan agar industri kreatif Bandung bisa terkoneksi kuat dengan tiga pilar penggerak kota: Pariwisata, Teknologi, dan Investasi.


Bandung punya semua elemen untuk itu. Dari sentra kuliner yang terus tumbuh, pasar kreatif seperti Braga hingga Gudang Selatan, hingga event festival budaya yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Ditambah geliat startup teknologi, Bandung menjadi melting pot kreativitas yang butuh arah yang jelas—itulah fungsi dari Peta Jalan ini.


FGD: Menyatukan Gagasan, Menguatkan Kolaborasi

Sebagai langkah awal, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung telah menggelar berbagai kegiatan diskusi terfokus atau FGD (Focus Group Discussion). Beberapa agenda penting yang telah dilaksanakan antara lain:


- FGD Penyusunan Rancangan Peraturan Wali Kota pada 23 Juli 2025, yang membahas standar pengembangan ekonomi kreatif secara menyeluruh.


- Rapat virtual dan konsultasi komunitas, untuk menyaring masukan dari pelaku industri kreatif secara langsung.


- Kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat dalam acara Patrakomala Coffee Club, yang menjadi ruang diskusi informal antara pelaku kreatif, pemerintah, dan akademisi.


Menuju Bandung Lebih Kreatif dan Berkelanjutan

Dengan penyusunan Peta Jalan Ekraf 2025–2029, Bandung tidak hanya menyiapkan diri untuk lebih kompetitif secara ekonomi, tapi juga ingin tetap menjadi kota yang nyaman, ramah, dan inklusif untuk semua.


Jika kamu pelaku wisata, pelancong, pegiat budaya, atau sekadar penikmat suasana Bandung, ini adalah momen yang menarik untuk disimak. Karena bisa jadi, tempat wisata favoritmu, kafe langgananmu, atau event mingguan di alun-alun kota, semuanya akan menjadi bagian dari ekosistem kreatif Bandung masa depan.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)