Upacara Tutup Taun di Kampung Adat Cireundeu (sumber : facebook/Yafet Christian) |
Di tengah hiruk-pikuk Kota Cimahi yang terus berkembang, ada satu sudut yang tetap setia menjaga denyut budaya leluhur—Kampung Adat Cireundeu. Pada Sabtu, 12 Juli 2025, kampung ini kembali menjadi saksi perhelatan sakral Tutup Taun 1958 dan Ngemban Taun 1 Sura 1959 Saka Sunda. Sebuah momen penting dalam kalender adat Sunda yang bukan hanya menandai pergantian waktu, tetapi juga memperkuat tali kebersamaan dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Kampung Adat Cireundeu menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa. Setiap tahun, masyarakatnya menggelar upacara Tutup Taun dan menyambut tahun baru Saka Sunda dengan penuh khidmat. Tahun ini, rangkaian acara telah dimulai sejak 10 Juli, menghadirkan pertunjukan seni budaya, doa bersama, hingga jamuan hasil bumi dari warga.
Yang unik dari tradisi ini, warga membawa aneka buah-buahan dan hasil panen seperti singkong, pisang, dan umbi-umbian yang dihias cantik. Hasil bumi tersebut bukan untuk dipamerkan semata, melainkan sebagai wujud syukur atas karunia alam yang mereka nikmati sepanjang tahun. Setelah doa dipanjatkan oleh para sesepuh adat, hasil bumi itu dinikmati bersama oleh semua yang hadir—baik warga kampung maupun tamu dari luar daerah.
Disaksikan Langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat
Kehadiran Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, memberikan makna tersendiri dalam perayaan kali ini. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya bisa menyaksikan langsung upacara adat yang penuh filosofi ini.
“Ini bukan hanya seremoni, tapi sebuah pengingat bahwa kita memiliki warisan leluhur yang sangat berharga. Di tengah gempuran modernisasi, kita perlu menjaga harmoni hidup, sebagaimana diajarkan dalam nilai repeh rapih masyarakat Sunda,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan pesan Gubernur Jawa Barat saat itu, Dedi Mulyadi, yang selalu menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya daerah sebagai identitas dan kekuatan lokal yang tak tergantikan.
Destinasi Budaya yang Layak Dikunjungi
Bagi para pecinta wisata budaya, Kampung Adat Cireundeu adalah destinasi yang wajib masuk dalam daftar perjalanan Anda. Selain memiliki pemandangan alam yang asri di kaki Gunung Cireundeu, kampung ini juga menyuguhkan pengalaman yang otentik tentang kehidupan masyarakat adat yang masih memegang teguh nilai-nilai tradisi.
Menjelang peringatan pergantian tahun Saka Sunda seperti ini, pengunjung dapat menyaksikan langsung prosesi adat yang sarat simbol dan pesan moral. Anda pun bisa berbaur bersama warga, mencicipi makanan khas dari hasil bumi setempat, serta belajar banyak tentang cara hidup masyarakat adat yang selaras dengan alam.
Menjadi Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang
Lebih dari sekadar atraksi wisata, kegiatan di Kampung Adat Cireundeu menjadi refleksi bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas orang tua atau tokoh adat, tetapi tanggung jawab bersama. Tradisi seperti ini patut dipertahankan dan dikenalkan kepada generasi muda sebagai bekal menghadapi masa depan tanpa kehilangan jati diri.
Kampung Adat Cireundeu bukan hanya tempat yang menyimpan cerita lama, tapi juga ruang hidup bagi budaya yang masih bernafas. Maka, jika Anda mencari pengalaman wisata yang lebih dari sekadar pemandangan indah—datanglah ke sini. Rasakan kedamaian, pelajari nilai-nilai kehidupan, dan saksikan bagaimana tradisi tetap bertahan di tengah zaman.