SDN 1 Wanayasa Sekolah Tertua di Purwakarta yang Menyimpan Jejak Perdagangan Kopi Priangan

Jabar Tourism
0

SDN 1 Wanayasa (sumber : google maps/Yayan Mulyana)

Jika kamu berkunjung ke Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, jangan lewatkan untuk singgah ke sebuah bangunan bersejarah yang menyatu dalam kehidupan masyarakat hingga hari ini—SD Negeri 1 Wanayasa. Sekilas, bangunan ini tampak seperti sekolah dasar pada umumnya. Namun siapa sangka, tempat ini menyimpan cerita panjang yang berakar sejak sebelum Indonesia merdeka, bahkan sebelum tahun 1800-an.


SDN 1 Wanayasa diyakini sebagai bangunan tertua di Kabupaten Purwakarta. Sebelum berfungsi sebagai sekolah, gedung ini merupakan Gudang Kopi Wanayasa, sebuah pusat distribusi hasil bumi pada masa kejayaan perdagangan kopi di wilayah Priangan.


Pada abad ke-18 hingga awal abad ke-19, Wanayasa menjadi jalur penting dalam sistem perdagangan kopi dari daerah pegunungan seperti Bandung, Sumedang, Subang, hingga Wanayasa sendiri. Kopi-kopi dari berbagai penjuru dikumpulkan, ditimbang ulang, lalu disimpan di gudang ini sebelum dikirim menggunakan pedati menuju Pelabuhan Cikao di tepian Sungai Citarum. Dari sanalah kopi-kopi ini dikapalkan ke Batavia dan dibawa ke berbagai penjuru dunia.


Menurut catatan sejarawan Budi Rahayu Tamsyah, bangunan ini resmi dijadikan sekolah pada tahun 1864. Saat itu, tercatat hanya ada 19 murid pertama yang usianya bervariasi, dari 10 hingga 23 tahun. Mereka adalah generasi awal pelajar dari kawasan Wanayasa yang mengenyam pendidikan di bekas gudang kopi tersebut.


Arsitektur Asli yang Masih Terjaga

Hingga hari ini, SDN 1 Wanayasa masih mempertahankan bentuk asli bangunannya. Atapnya tinggi dengan ventilasi alami, menjadikan ruangan sejuk meski tanpa pendingin udara. Fondasi bangunannya menggunakan kayu keras berkualitas tinggi, yang menjulang hingga lebih dari empat meter di tiap sudut. Pintu-pintu kelas terbuat dari kayu jati, memperkuat kesan klasik dan kekokohan bangunan.


Beberapa bagian memang telah direnovasi untuk kebutuhan zaman, seperti penambahan teralis besi di bagian atas dinding yang sebelumnya hanya menggunakan kawat ram, serta penggantian bilik bambu menjadi tembok di bagian bawah. Namun sambungan kayu tua yang digunakan dalam struktur fondasi dan atap masih mengandalkan teknik tradisional paseuk—metode sambungan kayu tanpa paku yang khas dari masa lalu.


Endang (48), penjaga sekolah yang juga merupakan alumni SD ini, menyampaikan bahwa kisah bangunan ini diwariskan secara turun-temurun di keluarganya. "Saya sekolah di sini, begitu juga orang tua dan kakek saya. Bangunan ini bukan sekadar sekolah, tapi bagian dari sejarah hidup kami," ungkapnya.


Lebih Tua dari Gedung Negara Purwakarta

Menariknya, bangunan SDN 1 Wanayasa diyakini lebih tua dibandingkan Gedung Negara yang berada di Pendopo Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Gedung Negara sendiri dibangun setelah pusat pemerintahan Karawang dipindahkan dari Wanayasa ke Purwakarta pada medio 1830-an.


Artinya, SDN 1 Wanayasa tidak hanya menjadi bangunan pendidikan, tetapi juga merupakan situs sejarah penting yang menjadi saksi bisu perpindahan kekuasaan dan perubahan zaman.


Destinasi Wisata Edukasi Berbasis Sejarah

Untuk kamu yang menyukai wisata sejarah dan budaya, berkunjung ke SDN 1 Wanayasa bisa menjadi pengalaman unik. Tidak hanya melihat langsung bangunan peninggalan abad ke-19, tetapi juga menyelami bagaimana masyarakat setempat merawat warisan leluhur melalui institusi pendidikan yang masih aktif digunakan.


Berada di kawasan pegunungan yang sejuk dan dikelilingi kebun manggis serta lanskap alam yang asri, kawasan Wanayasa juga cocok untuk dijadikan tujuan wisata edukasi yang menyegarkan—baik bagi pelajar, peneliti sejarah, hingga wisatawan umum.


Lokasi: Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.


Waktu terbaik: Pagi hingga siang hari untuk melihat suasana kegiatan belajar.


Hormati aktivitas sekolah: Karena ini masih sekolah aktif, hindari berkunjung saat jam pelajaran tanpa izin.


SDN 1 Wanayasa bukan sekadar tempat belajar. Ia adalah jejak sejarah hidup yang menjadi saksi perjalanan panjang Purwakarta dari pusat perdagangan hasil bumi hingga era pendidikan modern. Jika kamu mencari destinasi wisata dengan nilai historis yang kental, inilah salah satu permata tersembunyi yang layak disambangi.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)