![]() |
Warung Nasi Ma Eha (sumber: google maps/Warung Nasi Ma Eha) |
Kalau kamu sedang merencanakan liburan ke Bandung dan ingin mencicipi kuliner legendaris yang kaya sejarah, Warung Nasi Ma Eha wajib masuk dalam itinerary kamu. Warung makan sederhana yang berada di tengah-tengah Pasar Cihapit ini bukan hanya soal makanan enak, tapi juga menyimpan cerita panjang sejak zaman penjajahan Belanda. Yup, warung ini sudah berdiri sejak tahun 1947!
Lokasinya memang agak tersembunyi, berada di gang kedua pasar dan berada di pojok belakang. Tapi justru di sanalah kamu akan menemukan sebuah warung kecil yang penuh kehangatan dan kenangan masa lalu. Warung ini dirintis oleh Ma Enok, dan sekarang dikelola langsung oleh anaknya, Ma Eha (nama lengkapnya Djulaeha), yang kini sudah berusia 92 tahun.
Walau sudah sepuh, Ma Eha masih setia mengurus warung setiap hari. Bahkan, ia masih bertugas sebagai kasir dan hafal harga-harga lauknya di luar kepala. Luar biasa, ya! Ma Eha mulai aktif mengurus warung ini sejak tahun 1963, setelah sang ibu wafat. Resep-resep turun-temurun seperti perkedel daging cincang dan soto Bandung pun masih terus dipertahankan hingga kini.
Langganan Tokoh Nasional
Bukan hanya warga sekitar atau wisatawan biasa yang jadi pelanggan tetap di sini. Ternyata, warung ini juga pernah jadi langganan keluarga Presiden Soekarno. Dua putra Bung Karno, Guntur dan Guruh Soekarnoputra, disebut Ma Eha sering mampir makan bersama teman-teman mereka dari kampus ITB. Keren banget, kan? Makan di tempat yang sama dengan para tokoh nasional terasa seperti menyantap sejarah dalam sepiring nasi.
Tak hanya itu, banyak juga tokoh pemerintah dan selebriti yang pernah mampir ke warung ini. Tapi, Ma Eha memperlakukan semua pelanggan dengan hangat—entah itu orang terkenal atau pelanggan biasa.
Menu Sederhana yang Bikin Nagih
Meskipun tempatnya kecil dan terkesan apa adanya, soal rasa jangan ditanya. Setiap harinya, Warung Nasi Ma Eha bisa menghabiskan 20–30 kilogram nasi. Ini menunjukkan betapa ramainya pembeli yang datang, bahkan sejak pagi.
Menu yang tersedia juga beragam dan menggoda selera. Mulai dari tahu dan tempe goreng, perkedel kentang daging, empal, bala-bala (bakwan), buntil, rendang telur bebek, nila bakar, hingga berbagai jenis pepes. Setiap pengunjung juga disuguhi teh tawar hangat, lalapan segar, dan sambal dadak secara cuma-cuma. Kombinasi yang bikin makan makin lahap!
Tips Berkunjung ke Warung Nasi Ma Eha
Kalau kamu tertarik untuk mencoba, datanglah pagi-pagi, sekitar pukul 09.00–10.00. Di jam-jam ini, semua lauk masih lengkap dan suasana pasar belum terlalu ramai. Karena lokasinya di dalam pasar, siapkan juga outfit yang nyaman dan santai agar kamu bisa menikmati pengalaman kulineran tanpa gangguan.
📍 Alamat Warung Nasi Ma Eha
Pasar Cihapit, Gang Kedua Pojok Belakang
Jl. Cihapit No.8A, Kelurahan Cihapit
Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat
⏰ Buka: Setiap hari, pagi hingga lauk habis (biasanya siang)
Warung Nasi Ma Eha bukan hanya tempat makan, tapi juga saksi hidup sejarah panjang Bandung. Dari zaman penjajahan Belanda, masa revolusi, hingga era modern, warung ini tetap berdiri kokoh dengan cita rasa yang tak berubah.
Kalau kamu ingin merasakan kuliner yang jujur, otentik, dan penuh cerita, mampirlah ke sini saat liburan ke Bandung. Karena sejatinya, liburan tak akan lengkap tanpa mencicipi makanan lokal yang punya rasa dan kisah.