Curug Puncak Manik: Permata Tersembunyi di Balik Keelokan Geopark Ciletuh Sukabumi

Jabar Tourism
3 minute read
0

Curug Puncak Manik (sumber : google maps/Revan Abieputra)

Menyusuri setiap sudut Geopark Ciletuh Sukabumi rasanya seperti membuka halaman demi halaman buku petualangan yang tak ada habisnya. Di balik perbukitan hijau dan gemuruh air yang mengalun dari ketinggian, tersembunyi sebuah destinasi yang kini makin menyita perhatian: Curug Puncak Manik.


Setelah mata kita dimanjakan oleh panorama Bukit Panenjoan, serta menikmati pesona Curug Awang dan Curug Tengah, kini saatnya menambahkan Curug Puncak Manik ke dalam daftar tempat wajib kunjung saat berada di kawasan Ciletuh. Air terjun ini merupakan titik terakhir dari rangkaian tiga curug yang saling terhubung. Letaknya berada di Kampung Pasirceri, Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi—sebuah lokasi yang menawarkan kombinasi sempurna antara petualangan dan keindahan alam.


Menuju Curug Puncak Manik adalah sebuah pengalaman tersendiri. Meski jalan menuju lokasi tak sepenuhnya mulus—beberapa bagian masih berlubang—namun suguhan pemandangan berupa sawah bertingkat dan udara pegunungan yang menyegarkan seakan menjadi pelipur lara selama perjalanan. Rasanya seperti masuk ke dalam lukisan alam yang hidup.


Setibanya di kawasan air terjun, pengunjung harus menuruni “tangga seribu”, anak tangga panjang yang dibuat dengan pagar kayu dan tiang batu, lengkap dengan ornamen kujang—simbol kebanggaan Tanah Pasundan. Tangga ini bukan hanya jalan menuju curug, tapi juga bagian dari pengalaman yang tak terlupakan. Di sepanjang jalur, tebing-tebing tinggi yang ditumbuhi tanaman hijau membuat suasana terasa sejuk dan alami.


Pesona Alam dan Sentuhan Mistis

Curug Puncak Manik memiliki ketinggian sekitar 100 meter dan mengalir megah dari ketinggian ke dalam dua kolam alami yang cukup dalam. Airnya jernih, gemuruhnya menenangkan, dan jika beruntung, pelangi sering kali terlihat melengkung indah di atas air terjun—membuat suasana bak negeri dongeng.


Namun keindahan itu tak hanya soal pemandangan. Terselip kisah-kisah penuh misteri yang menambah daya tarik tempat ini. Di balik gemericik air, tersimpan cerita rakyat yang masih dipercaya hingga kini. Konon, Curug Puncak Manik pernah menjadi tempat pemandian Kentring Manik, istri dari Prabu Siliwangi. Itulah asal-usul nama “Manik”, yang berarti perhiasan atau kemilau.


Ada pula kisah tentang harta karun kerajaan yang disembunyikan di sekitar curug. Hingga kini, warga sering melihat kilauan cahaya misterius muncul di puncak air terjun, baik siang maupun malam. Cahaya itu diyakini sebagai sisa jejak harta peninggalan masa lampau.


Di bawah aliran deras Curug Puncak Manik terdapat dua kolam besar yang dikenal dengan nama Leuwi Ngoplak dan Leuwi Kaca. Hingga saat ini, tidak ada yang benar-benar tahu seberapa dalam kedua danau alami ini. Menariknya, belum pernah ada yang berani berenang atau mandi di sana karena diyakini memiliki aura mistis yang kuat. Bahkan, pihak desa secara resmi mengimbau pengunjung untuk tidak masuk ke dalam air.


Curug Puncak Manik ini bukan hanya tertinggi di Kabupaten Sukabumi, tapi juga paling memesona dan penuh teka-teki. Tak heran jika banyak wisatawan menyebutnya sebagai air terjun paling Instagramable di Sukabumi—indah dari segala sudut pandang.


Untuk menikmati keindahan Curug Puncak Manik, kamu harus berjalan kaki sejauh sekitar 700 meter dari titik parkir terakhir. Tapi jangan khawatir, setiap langkahmu akan ditemani oleh panorama alam yang memanjakan mata—membuat perjalanan terasa ringan dan menyenangkan.


Curug ini merupakan bagian dari kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp), yang menjadikan wilayah ini tak hanya sebagai destinasi wisata, tapi juga kawasan konservasi yang diakui dunia.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)