Jejak Sejarah Stasiun Garut yang Menyimpan Romantika Masa Lalu

Jabar Tourism
2 minute read
0

Stasiun Garut (sumber : facebook/Kereta Api Kita)
Terletak di pusat kota Garut, Stasiun Garut bukan sekadar tempat naik dan turun penumpang, tetapi juga saksi perjalanan panjang sejarah kota ini. Dibangun pada tahun 1889 oleh Staatsspoorwegen—perusahaan kereta api milik pemerintah kolonial Hindia Belanda—stasiun ini awalnya berfungsi sebagai jalur penghubung Garut dengan Batavia (sekarang Jakarta) melalui lintasan Cibatu.

Kehadiran stasiun ini membawa dampak besar bagi perkembangan ekonomi dan pariwisata Garut, terutama di masa kolonial. Kota ini pernah dijuluki "Swiss van Java" karena keindahan alamnya yang memukau serta udara sejuknya yang menyegarkan. Tak heran, Garut menjadi destinasi wisata populer bagi pelancong lokal maupun mancanegara.

Charlie Chaplin dan Jejaknya di Stasiun Garut

Salah satu momen bersejarah yang melekat di Stasiun Garut adalah kunjungan komedian legendaris dunia, Charlie Chaplin, pada tahun 1927. Sosok yang dikenal dengan film-film bisunya ini singgah di Garut untuk menikmati pesona alam, terutama di kawasan Kawah Papandayan dan Cipanas yang terkenal dengan pemandian air panasnya. Kehadiran Chaplin menegaskan bahwa Garut saat itu memang memiliki daya tarik luar biasa bagi wisatawan kelas dunia.

Pesona Arsitektur dan Kisah Mistis di Baliknya

Salah satu daya tarik utama Stasiun Garut adalah keunikan arsitekturnya. Bangunan stasiun yang telah mengalami renovasi pada tahun 2022 ini tetap mempertahankan fasad aslinya yang bergaya kolonial klasik. Jendela-jendela besar dengan lengkungan khas era kolonial masih terjaga, memberikan nuansa nostalgia yang membawa pengunjung seolah kembali ke masa lalu, saat lokomotif uap masih mendominasi jalur rel.

Namun, di balik keindahan arsitektur dan sejarahnya, stasiun ini juga menyimpan kisah mistis yang berkembang di kalangan warga setempat. Banyak yang percaya bahwa kawasan ini memiliki energi gaib, terutama saat malam tiba. Ada cerita tentang suara kereta yang melintas meskipun tidak ada jadwal perjalanan—disebut sebagai "kereta gaib", yang konon bergerak melintasi dimensi waktu.

Meskipun cerita-cerita mistis ini menambah aura misterius, justru hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menyukai kisah penuh teka-teki.

Gerbang Nostalgia Menuju Keindahan Garut

Tak hanya sekadar stasiun, tempat ini juga dikenal sebagai "gerbang nostalgia" bagi wisatawan yang ingin menjelajahi berbagai destinasi ikonik di Garut. Dari sini, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan ke tempat-tempat terkenal seperti Kampung Sampireun, Situ Bagendit, hingga pusat oleh-oleh khas Garut seperti dodol dan jaket kulit yang terkenal hingga mancanegara.

Kini, setelah melalui proses renovasi, Stasiun Garut telah dilengkapi dengan fasilitas modern seperti ruang tunggu yang lebih nyaman, jalur kereta yang tertata rapi, serta aksesibilitas yang lebih baik. Meski demikian, atmosfer klasik dan romantisme masa lalu tetap terjaga, menjadikannya perpaduan harmonis antara sejarah dan modernitas.

Bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman wisata dengan sentuhan sejarah, Stasiun Garut adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Kunjungi dan telusuri jejak sejarahnya, nikmati keunikan arsitekturnya, dan rasakan pesona Garut yang tak pernah pudar oleh waktu!

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)
April 23, 2025