Disbudpar Kota Bandung Gelar Diskusi Sinergitas Program, Dorong Kampung Wisata Kreatif Makin Berkembang

Jabar Tourism
3 minute read
0

Diskusi Sinergitas Program Kegiatan Bersama Mitra Tahun 2025 (sumber : dokumentasi pribadi)

Semangat kolaborasi dalam memajukan sektor pariwisata kembali digaungkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung. Bertempat di Hotel Holiday Inn Bandung, Disbudpar menggelar Diskusi Sinergitas Program Kegiatan Bersama Mitra Tahun 2025 dengan tema “Kolaborasi Mitra Pariwisata untuk Peningkatan Kualitas Kampung Wisata Kreatif di Kota Bandung”.


Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran strategis dalam pengembangan pariwisata di Kota Bandung, termasuk Sekretaris Disbudpar Kota Bandung, Nuzrul Irwan Irawan, Ketua DPD ASITA Jabar, Budijanto Ardiansjah, Wakil Direktur Bidang Kerjasama, Kemahasiswaan, dan Alumni Poltekpar NHI Bandung, Haryadi Darmawan, R. Hadi Widianto dari Bapelitbang Kota Bandung, serta Plt Kabid Kawasan Permukiman DPKP Kota Bandung. Selain itu, turut hadir para mitra pariwisata yang selama ini berkontribusi dalam pengembangan sektor wisata di Kota Bandung.


Sinergi untuk Kampung Wisata Kreatif yang Lebih Berkualitas

Diskusi ini menyoroti pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan kualitas Kampung Wisata Kreatif (KWK) di Kota Bandung. Saat ini, Bandung memiliki delapan Kampung Wisata Kreatif, yaitu KWK Braga, Cigadung, Binong Jati, Cinambo, Cigondewah, Pasir Kunci, Gedebage, dan Cibaduyut.


Kampung Wisata Kreatif bukan sekadar destinasi wisata biasa. Lebih dari itu, kampung-kampung ini merupakan ruang ekspresi dan kreativitas masyarakat yang menggabungkan seni, budaya, ekonomi kreatif, serta pariwisata dalam satu kesatuan. Untuk itu, pengelolaannya membutuhkan strategi yang matang dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam skema pentahelix—yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media.


Nuzrul Irwan Irawan, dalam sambutannya, menegaskan bahwa pariwisata merupakan sektor unggulan Kota Bandung yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian daerah. “Kolaborasi dengan para mitra sangat diperlukan agar Kampung Wisata Kreatif dapat berkembang secara berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan KWK mampu memberikan pengalaman wisata yang lebih berkualitas, meningkatkan daya tarik wisatawan, serta memperkuat identitas budaya Kota Bandung,” ujarnya.


Sementara itu, Budijanto Ardiansjah, Ketua DPD ASITA Jabar, menambahkan bahwa peran agen perjalanan wisata dalam mempromosikan KWK sangat penting. “Paket wisata yang melibatkan Kampung Wisata Kreatif harus lebih dikembangkan. Dengan promosi yang baik, wisatawan akan lebih tertarik untuk mengunjungi kampung-kampung ini, sehingga ekonomi masyarakat setempat juga ikut terdorong,” kata Budijanto.


Tantangan dan Harapan untuk Kampung Wisata Kreatif

Dalam diskusi ini, para peserta juga membahas berbagai tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan Kampung Wisata Kreatif. Beberapa kendala yang sering muncul antara lain kurangnya infrastruktur pendukung, minimnya kapasitas SDM dalam mengelola wisata, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap potensi wisata yang mereka miliki.


Menurut Haryadi Darmawan, dunia akademisi dapat berperan dalam meningkatkan kapasitas SDM di Kampung Wisata Kreatif melalui pelatihan dan pendampingan. “Perguruan tinggi bisa menjadi mitra dalam memberikan pelatihan kepada masyarakat, baik dalam hal manajemen pariwisata, pengelolaan homestay, hingga pemasaran digital,” ungkapnya.


Sementara itu, R. Hadi Widianto dari Bapelitbang Kota Bandung menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam pengembangan Kampung Wisata Kreatif. “Keberlanjutan program ini bergantung pada perencanaan jangka panjang yang melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan komunitas lokal,” ujarnya.


Diskusi ini menghasilkan berbagai rekomendasi, salah satunya adalah peningkatan promosi Kampung Wisata Kreatif melalui platform digital. Di era digital, pemanfaatan media sosial dan marketplace wisata menjadi strategi efektif untuk menarik wisatawan. Selain itu, para peserta juga sepakat bahwa perlu adanya peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Kampung Wisata Kreatif agar wisatawan merasa nyaman dan mendapatkan pengalaman yang berkesan.


Pariwisata sebagai Penggerak Ekonomi Kota Bandung

Sebagai salah satu kota dengan industri pariwisata yang berkembang pesat, Bandung terus berupaya menghadirkan inovasi dalam sektor ini. Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan mitra pariwisata, diharapkan Kampung Wisata Kreatif dapat menjadi ikon wisata unggulan yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.


Acara diskusi ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis komunitas. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Kampung Wisata Kreatif di Kota Bandung dapat berkembang menjadi destinasi yang lebih menarik, inovatif, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.


Melalui sinergi dan kolaborasi, Kota Bandung siap melangkah lebih jauh dalam menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)