Menjelajahi Sejarah dan Pesona Kebun Raya Cibodas Cianjur

Jabar Tourism
3 minute read
0

Kebun Raya Cibodas (sumber : pinterest)

Kebun raya selalu menjadi pilihan menarik untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di akhir pekan. Suasana hijau yang asri, udara sejuk, serta beragam aktivitas yang bisa dilakukan menjadikannya destinasi yang cocok untuk semua usia. Dari sekadar duduk santai menikmati alam, berjalan-jalan mengitari taman, piknik bersama keluarga, hingga mengenal berbagai jenis tumbuhan yang ada di dalamnya, semua bisa dinikmati di kebun raya.


Kebun Raya Cibodas memiliki lima pilar utama yang menjadi landasan keberadaannya, yaitu konservasi, wisata alam, edukasi, jasa lingkungan, dan penelitian. Pilar-pilar inilah yang membuat kebun raya ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Jika Anda sedang berada di Jawa Barat, ada dua kebun raya yang bisa dikunjungi, yaitu Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas. Meski Kebun Raya Bogor lebih dikenal karena merupakan salah satu yang tertua di Indonesia, Kebun Raya Cibodas juga memiliki sejarah panjang dan keunikan yang patut dieksplorasi lebih dalam.


Jejak Sejarah Kebun Raya Cibodas

Kebun Raya Cibodas (sumber : pinterest)

Didirikan pada 11 April 1852, Kebun Raya Cibodas awalnya dikenal dengan nama "Bergtuin te Tjibodas," yang dalam bahasa Indonesia berarti "Kebun Pegunungan di Cibodas." Pendirinya adalah Johannes Elias Teijsmann, seorang kurator dari Kebun Raya Bogor. Dengan luas mencapai 84,99 hektar, kebun raya ini berada di ketinggian antara 1.300 hingga 1.425 meter di atas permukaan laut, tepat di kaki Gunung Gede-Pangrango. Suhu rata-ratanya sekitar 20,06 derajat Celcius, menjadikannya lokasi yang ideal bagi berbagai jenis tanaman untuk berkembang.


Pada abad ke-19, para peneliti dari Belanda melihat potensi kawasan ini sebagai tempat aklimatisasi bagi tanaman-tanaman dari luar negeri yang tidak bisa tumbuh di dataran rendah. Oleh karena itu, berbagai spesies tanaman dari luar negeri mulai diperkenalkan di sini, salah satunya adalah pohon kina (Cinchona calisaya), yang dikenal memiliki manfaat dalam pengobatan malaria. Johannes Elias Teijsmann, yang juga diangkat sebagai Direktur Budi Daya Kina pertama oleh Pemerintah Hindia Belanda, bekerja sama dengan Justus Karl Hasskral untuk membawa tanaman ini ke Cibodas.


Awalnya, Kebun Raya Cibodas dikenal sebagai "Taman Bukit Atas Cibodas" dan menjadi pusat penelitian botani. Pada tahun 1866, berbagai koleksi tanaman mulai ditambah dan ditata lebih sistematis. Hingga tahun 1868, tercatat sudah ada sekitar 1.300 spesimen tanaman di kebun raya ini, termasuk beberapa koleksi tanaman dari kebun Istana Gubernur Jenderal Hindia Belanda.


Daya Tarik Kebun Raya Cibodas

Kini, Kebun Raya Cibodas tidak hanya berfungsi sebagai pusat penelitian botani, tetapi juga menjadi destinasi wisata alam yang populer. Lanskapnya yang tertata dengan apik sejak masa kolonial dapat dinikmati oleh para pengunjung hingga saat ini. Selain menyuguhkan keindahan alam dan udara pegunungan yang sejuk, ada beberapa area menarik yang bisa dieksplorasi, seperti:


  • Taman Sakura – Menampilkan keindahan bunga sakura yang mekar dua kali dalam setahun, memberikan nuansa seperti berada di Jepang.

  • Taman Obat – Koleksi tanaman obat yang memiliki berbagai manfaat kesehatan.

  • Taman Paku-Pakuan – Tempat bagi berbagai jenis tanaman paku yang unik dan langka.

  • Taman Lumut – Salah satu taman lumut terbesar di dunia dengan lebih dari 200 jenis lumut dari berbagai belahan dunia.


Selain taman-taman tematik, Kebun Raya Cibodas juga memiliki dua air terjun yang menarik untuk dikunjungi:

  1. Air Terjun Cibogo – Berjarak hanya 250 meter dari pintu masuk utama, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 15-18 meter dengan kolam kecil yang aman untuk bermain air. Perjalanan menuju air terjun ini cukup mudah dan bisa ditempuh dalam 10 menit dengan berjalan kaki.

  2. Air Terjun Ciismun – Berlokasi sekitar 1,1 km dari pintu masuk utama, air terjun ini berada di antara dua bukit besar, yaitu Bukit Gunung Batu dan Bukit Cibodas. Dibutuhkan waktu sekitar 45 menit berjalan kaki untuk mencapai lokasi ini, tetapi pemandangan yang ditawarkan sangat sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.


Sebagai kebun raya yang dikelola oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kebun Raya Cibodas diharapkan tetap menjadi pusat penelitian dan konservasi tanaman di Indonesia. Keberadaannya tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menjadi tempat wisata edukatif yang menarik bagi masyarakat luas. Dengan keindahan alam dan kekayaan hayati yang dimilikinya, Kebun Raya Cibodas akan terus menjadi destinasi wisata yang berkesan dan berharga bagi para pencinta alam.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)