![]() |
Festival Batik Cianjur 2025 (sumber : instagram/disbudpar.cianjur) |
Festival Batik Cianjur (FBC) 2025 sukses digelar dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat serta dukungan penuh dari pemerintah daerah. Dengan mengusung tema “Ramadhan dalam Balutan Tradisi”, festival ini berhasil menggabungkan nilai budaya batik, inovasi generasi muda, serta semangat kebersamaan dalam bulan suci. Acara yang berlangsung pada Jumat, 14 Maret 2025 di Aloha Chill and Dine, Jalan Binawan Beelka, Cianjur, merupakan bagian dari program Cianjur 1834 yang bertujuan membangkitkan kebanggaan terhadap budaya lokal.
Selama tiga jam, mulai pukul 14.30 hingga 17.30 WIB, pengunjung disuguhkan berbagai pertunjukan menarik, termasuk peragaan busana batik karya desainer muda Cianjur, pagelaran seni, serta ajang penghargaan bagi peserta terbaik dalam kompetisi busana batik.
Batik Cianjur: Identitas yang Harus Terus Dilestarikan
Ketua Panitia sekaligus Direktur Galeri dan Ekonomi Kreatif Lokatmala Foundation, Restu Ayu Pridayanti, S.Tr.Sn, dalam sambutannya menekankan bahwa FBC bukan sekadar pagelaran fesyen, tetapi juga sebuah gerakan budaya.
“Festival ini bukan hanya tentang mengenakan batik, tetapi juga perjalanan pulang ke akar budaya kita. Batik Cianjur adalah identitas yang harus kita lestarikan dan kembangkan agar tetap hidup di tengah arus globalisasi,” ujarnya.
Kreativitas Generasi Muda dalam Balutan Batik
Sebagai bentuk apresiasi terhadap talenta muda, dewan juri memilih pemenang dalam dua kategori, yaitu putra dan putri. Kriteria penilaian meliputi kreativitas dalam memadukan Batik Cianjur dengan desain kontemporer serta keunikan dalam presentasi.
Kategori Putra:
Juara 1: Alvi Mohamad Hasan
Juara 2: Rafli Alfiandi
Juara 3: Ahmad Humam
Juara Favorit: Nizar Azmi Rastedi
Kategori Putri:
Juara 1: Annisa Friski Marwa
Juara 2: Quinsha Arkananta Embara Yusman
Juara 3: Zalsa Rasemayini Putri Rais
Juara Favorit: Ratu Zahrani Putri
Upaya Berkelanjutan untuk Mengangkat Batik Cianjur
Ketua Lokatmala Foundation, N. Wina Resky Agustina, S.Sn., M.Sn., menegaskan bahwa FBC adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk membawa Batik Cianjur ke panggung yang lebih luas.
“Kami ingin Batik Cianjur bukan hanya sekadar warisan yang dikenang, tetapi juga identitas yang dikenakan dengan bangga. Ini bukan pekerjaan satu hari, tetapi sebuah gerakan yang harus kita teruskan. Generasi muda adalah pewaris sejarah yang harus tetap kreatif dalam menjaga budayanya,” ujar Wina, yang juga merupakan dosen di Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur.
Harapan untuk FBC di Tahun Mendatang
Apresiasi tinggi juga datang dari Kepala Bidang Pemasaran dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Tita Rosilawati. Ia menilai Festival Batik Cianjur 2025 sebagai langkah konkret dalam mendukung industri kreatif berbasis budaya.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Lokatmala Foundation dan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan festival ini. Batik bukan hanya warisan budaya, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang dapat membuka peluang bagi masyarakat Cianjur,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Tita berharap festival ini dapat terus berkembang dan menjadi agenda tahunan yang semakin dikenal luas.
“Ke depan, kami berharap Festival Batik Cianjur bisa kembali digelar dengan kolaborasi yang lebih luas. Semoga FBC menjadi ikon yang membanggakan dan menarik lebih banyak perhatian di tingkat nasional,” pungkasnya.
Dengan semangat pelestarian budaya yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Festival Batik Cianjur 2025 telah menjadi bukti nyata bahwa tradisi bisa tetap hidup dan berkembang di tengah modernisasi. Generasi muda kini tak hanya mengenakan batik, tetapi juga menjadikannya bagian dari identitas dan kebanggaan mereka.