![]() |
Kesenian Gondang Buhun (sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis) |
Gondang Buhun adalah salah satu kesenian tradisional khas Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang hingga kini masih lestari di beberapa wilayah pedesaan, terutama di bagian selatan kabupaten tersebut. Seni tradisi ini memiliki keunikan tersendiri karena erat kaitannya dengan berbagai ritual budaya masyarakat setempat.
Gondang Buhun dipercaya sebagai warisan leluhur dari Kerajaan Galuh, yang dibawa oleh Pandita Kiajar Sukaresi pada abad ke-6. Kesenian ini memiliki peran penting dalam berbagai upacara adat, seperti ritual penghormatan kepada Nyi Pohaci Sanghyang Sri, permohonan hujan, hingga prosesi kenduri.
Keunikan lainnya adalah Gondang Buhun hanya dimainkan oleh perempuan. Mereka bertugas sebagai pemukul lesung atau alat musik yang disebut gondang, sekaligus berperan sebagai juru kawih atau sinden yang melantunkan nyanyian pengiring.
Instrumen dan Teknik Permainan Gondang Buhun
Peralatan utama dalam pertunjukan Gondang Buhun adalah alu setinggi 2 meter dan lesung sepanjang 2,5 meter, yang di dalamnya terdapat dua geugeus atau ikatan padi. Padi ini ditumbuk dengan ritme tertentu, menciptakan irama khas yang berpadu harmonis dengan nyanyian para pemainnya.
Tabuhan dalam Gondang Buhun memiliki berbagai motif tumbukan yang membentuk komposisi ritme unik, seperti turun unggah (midua), tilingting, onjon, kutek, titir, ambruk, dongdo, dan gejog. Setiap pola tumbukan menghasilkan nuansa tersendiri yang memperkaya pertunjukan.
Berdasarkan informasi dari Wikipedia, pola permainan dalam Gondang Buhun terbagi menjadi dua bagian utama, yakni tutunggulan (pukulan ritmis pada lesung) dan nyanyian. Dalam tutunggulan, terdapat empat jenis permainan utama:
Galuntang – dimainkan oleh empat orang atau lebih sebagai pembuka dan penutup pertunjukan.Pingping Hideung – dimainkan oleh empat orang.Ciganjengan – dimainkan oleh lima orang.Angin-anginan – dimainkan oleh tujuh orang.Makna Filosofis dalam Gondang Buhun
Gondang Buhun bukan sekadar kesenian tradisional, tetapi juga mengandung pesan moral yang mendalam. Lirik-lirik nyanyiannya dipenuhi dengan pepatah Sunda yang berisi nasihat kehidupan, mengingatkan manusia untuk selalu introspeksi diri dan menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai kebaikan.
Dengan segala keunikan dan nilai filosofisnya, Gondang Buhun menjadi bagian penting dalam kekayaan budaya Ciamis. Kesenian ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur yang masih terus dijaga hingga kini.