![]() |
Es Pala Legendaris (sumber : pinterest) |
Di balik udara sejuk dan nuansa heritage Kota Bogor, tersembunyi satu kenikmatan sederhana namun melegenda: Es Pala. Minuman tradisional yang satu ini bukan hanya sekadar pelepas dahaga—ia adalah racikan rasa dan sejarah yang telah bertahan lintas generasi. Rasa manis berpadu asam segar dari buah pala, ditambah sedikit kehangatan dari jahe, menciptakan sensasi unik yang tak mudah dilupakan. Tak heran jika Es Pala tetap digemari hingga hari ini, bahkan menjadi semacam ikon kuliner khas Bogor yang wajib dicoba.
Salah satu penjaja Es Pala yang paling dikenal adalah Bu Aisyah, yang menjajakan dagangannya di kawasan legendaris Jalan Suryakencana. Di tengah hiruk-pikuk gang dan aroma makanan tradisional yang menggoda, gerobak Es Pala Bu Aisyah berdiri sebagai saksi perjalanan rasa yang telah menemani lidah warga Bogor sejak lama. Untuk menemukannya, cukup menyusuri Jalan Suryakencana dan belok kanan ke simpang Gang Aut—surga kecil pencinta kuliner lokal.
Kesegaran yang Penuh Khasiat
Es Pala bukan sekadar menyegarkan, tapi juga mengandung berbagai manfaat kesehatan. Kombinasi buah pala dan jahe dalam minuman ini dipercaya dapat membantu melancarkan sistem pencernaan, dan bahkan meredakan gangguan tidur seperti insomnia. Tidak mengherankan bila minuman ini kerap dinikmati tak hanya untuk sekadar melepas dahaga, tapi juga sebagai teman santai di sore hari.
Buah pala sendiri merupakan rempah bernilai tinggi yang berasal dari Kepulauan Banda, Maluku, dan telah menjadi komoditas perdagangan penting sejak era Romawi Kuno. Bentuknya lonjong menyerupai lemon, dengan kulit kuning dan daging beraroma khas karena kandungan minyak atsiri. Ketika matang, buah ini akan terbelah memperlihatkan biji coklat dan lapisan fuli merah menyala—pemandangan yang begitu eksotis sekaligus mengisyaratkan kekayaan rempah negeri ini.
Dari Kebun Raya ke Gelas Segar
Menurut laman apasihwebid, Es Pala memiliki sejarah yang tak kalah menarik. Minuman ini dipercaya mulai populer sejak masa penjajahan Belanda, tepatnya ketika pohon pala mulai dibudidayakan di Kebun Raya Bogor. Kala itu, pala dianggap rempah mewah yang hanya disajikan di kalangan atas. Seiring waktu, masyarakat Tionghoa yang tinggal di Bogor mulai mengkreasikan resep minuman dari pala dan jahe, hingga lahirlah Es Pala seperti yang kita kenal hari ini.
Minuman ini biasanya disajikan dalam campuran serutan buah pala, air gula, jahe, dan es batu. Bu Aisyah bahkan sering menambahkan buah-buahan lain seperti mangga, sirsak, atau kelapa muda untuk menambah cita rasa dan tampilan yang menggugah selera.
Seteguk Nostalgia, Sepenuh Cinta Lokal
Saat cuaca Bogor yang dingin menyapa dengan gerimis halus, segelas Es Pala terasa seperti pelukan hangat dalam bentuk minuman. Rasa manis dari gula, kehangatan dari jahe, dan aroma khas pala menjadikan minuman ini bukan hanya lezat, tetapi juga menenangkan.
Tak sedikit orang yang datang jauh-jauh hanya untuk merasakan langsung Es Pala Bu Aisyah, atau sekadar mengabadikan momen nostalgia di tengah nuansa kolonial Jalan Suryakencana. Ini bukan cuma tentang rasa, tapi tentang memori, warisan, dan cinta pada cita rasa lokal yang terus hidup dari masa ke masa.
Ingin mencicipi keunikan kuliner Bogor yang sesungguhnya? Pastikan Es Pala masuk dalam daftar kunjungan kulinermu berikutnya. Karena di setiap tegukan Es Pala, ada cerita yang terus mengalir—manis, segar, dan tak terlupakan.