Melihat Lebih Dekat Benteng Tangkil: Peninggalan Masa Belanda dengan Panorama yang Menawan 

Jabar Tourism
0

Benteng Tangkil Cikalongwetan (sumber : nyaringindonesia)

Dikenal oleh masyarakat lokal sebagai Benteng Tangkil, nama ini bukan berasal dari catatan kolonial, melainkan dari tradisi lisan yang berkembang sejak era 1980-an hingga 1990-an. Pada masa itu, area sekitar benteng dipenuhi oleh pohon melinjo—yang dalam bahasa Sunda disebut "tangkil". Dari situlah nama unik ini melekat dan dikenal hingga kini.


Diperkirakan dibangun antara tahun 1912 hingga 1918, Benteng Tangkil merupakan bagian dari sistem pertahanan Belanda di Jawa Barat. Dibangun di bawah pengawasan tokoh-tokoh militer kolonial seperti Tuan Bengkok dan Tuan Jackson, keberadaan benteng ini menunjukkan betapa seriusnya Belanda menjaga wilayah strategis Bandung Barat dari potensi ancaman, baik dari luar negeri maupun dari perlawanan rakyat lokal.


Strategi Ketinggian dan Tata Letak Unik

Sama seperti kebanyakan benteng lainnya dari masa kolonial, Benteng Tangkil berdiri kokoh di atas sebuah bukit. Pilihan lokasi ini tentu bukan tanpa alasan—dari ketinggian, tentara Belanda bisa mengawasi pergerakan musuh, mengamati aktivitas kota di lembah, bahkan memantau kedatangan pesawat tempur dari kejauhan.


Arsitekturnya sendiri menggambarkan ciri khas bangunan militer Belanda: dinding tebal, ruangan terorganisir, dan sistem pertahanan terpadu. Bangunan utamanya berukuran sekitar 2,5 x 3 meter, dan terhubung dengan ruang-ruang lain di sekitarnya. Menariknya, tata letak benteng ini dibuat melingkar, mengingatkan kita pada desain Pentagon di Amerika Serikat—meskipun dalam skala yang jauh lebih kecil.


Selain bangunan utama, ada pula beberapa bunker kecil yang tersebar mengelilinginya, memberikan gambaran betapa kompleks dan seriusnya sistem pertahanan yang dirancang di tempat ini.


Panorama 360 Derajat yang Memanjakan Mata

Berbeda dari situs benteng lainnya di Kabupaten Bandung Barat, Benteng Tangkil menawarkan pemandangan yang luar biasa. Dari atas bukit ini, pengunjung bisa menikmati panorama 360 derajat yang meliputi pegunungan yang mengelilingi Bandung Barat hingga pemandangan kota dari kejauhan. Meski berada di ketinggian, akses menuju benteng ini tergolong mudah dan bisa ditempuh dengan kendaraan tanpa perlu mendaki lama.


Benteng Tangkil bukan sekadar bangunan tua dari masa lalu. Ia adalah saksi bisu dari perjalanan sejarah Indonesia yang panjang dan penuh perjuangan. Melestarikannya bukan hanya tentang menjaga wujud fisiknya, tetapi juga merawat ingatan kolektif bangsa. Lewat pemahaman dan penghargaan terhadap sejarah, generasi masa kini bisa belajar dan terinspirasi untuk membentuk masa depan yang lebih bijak dan berakar pada nilai-nilai yang kuat.


Benteng Belanda Tangkil mengajak kita untuk berhenti sejenak, menyimak suara-suara dari masa lalu, dan merenungi bagaimana masa lampau membentuk siapa kita hari ini.







Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)