Menjelajahi Goa Buniayu, Wisata Alam Bawah Tanah Paling Eksotis di Sukabumi

Jabar Tourism
0

Goa Buniayu Sukabumi (sumber: google maps/Arif Rahman)

Bagi para penikmat alam dan pencari pengalaman berbeda, Sukabumi bisa jadi bukan sekadar tujuan wisata biasa—tetapi sebuah petualangan yang menunggu untuk dijelajahi. Terkenal akan bentang alamnya yang memukau, mulai dari pesisir yang memeluk samudra hingga pegunungan yang menjulang megah, Sukabumi menyimpan sejuta pesona. Namun di balik panorama itu, tersembunyi destinasi menakjubkan yang menawarkan lebih dari sekadar keindahan visual—Goa Buniayu namanya.


Terletak di Kampung Buniayu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Goa Buniayu menjadi magnet bagi para petualang sejati. Nama "Buniayu" sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti “kecantikan tersembunyi”—dan memang, keelokannya tak akan benar-benar terungkap hingga Anda berani menyusuri lorong-lorong gelap yang memeluk kedalaman bumi.


Pilihan Dua Rute dengan Dua Cerita yang Menarik

Goa Buniayu menawarkan dua pilihan jalur penelusuran: horizontal dan vertikal. Jalur horizontal lebih bersahabat bagi pemula yang ingin menjajal pengalaman masuk gua tanpa tantangan ekstrem. Namun, bagi jiwa petualang yang mendamba adrenalin, rute vertikal adalah medan sesungguhnya. Anda akan menuruni tebing gua dengan tali, menyusuri celah-celah curam sejauh 18 meter menuju dasar bumi.


Di dalamnya, stalaktit dan stalagmit berdiri seperti penjaga abadi, membentuk lanskap bawah tanah yang mistis sekaligus menakjubkan. Sinar senter yang memantul pada permukaan batu menjadikan suasana seolah masuk ke dunia lain—tenang, hening, dan memesona.


Sungai Bawah Tanah dan Fauna Gua 

Pemandangan dalam Goa Buniayu (sumber: google maps/Lydia Kristiani)

Salah satu kejutan yang tak kalah menarik dari Goa Buniayu adalah kehadiran sungai bawah tanah yang mengalir lembut mengikuti jalur eksplorasi. Airnya jernih dan sejuk, menciptakan pengalaman yang kontras namun harmonis dengan bebatuan kering di sekitarnya. Dalam beberapa bagian, medan akan berubah menjadi licin, berlumpur, bahkan cukup menantang untuk dilewati. Namun justru di situlah letak keasyikannya—perjalanan ini bukan sekadar wisata, melainkan pengalaman penuh tantangan.


Tidak hanya itu, gua ini juga menjadi rumah bagi berbagai makhluk khas lingkungan bawah tanah, seperti kelelawar yang menggantung diam di langit-langit gua, menambah kesan alami dan autentik dari tempat ini.


Untuk mencapai Goa Buniayu, perjalanan bisa ditempuh sekitar dua jam dari pusat Kota Sukabumi menuju arah timur laut. Jika membawa kendaraan pribadi, Anda bisa mengikuti jalur Jl. Baros lalu menyambung ke Jl. Nyalindung-Sagaranten hingga menemukan gerbang kawasan wisata Goa Buniayu. Bagi yang memilih angkutan umum, Anda bisa naik kereta ke Stasiun Sukabumi, lalu melanjutkan dengan angkot menuju Terminal Jubleg terus  naik kendaraan menuju arah Sagaranten dan berhenti di Nyalindung. Alternatif lainnya adalah menggunakan jasa sewa mobil agar lebih fleksibel dan nyaman.


Menyusuri Goa Buniayu tentu membutuhkan persiapan matang. Gunakan alas kaki yang kuat dan memiliki daya cengkeram baik agar aman dari licinnya bebatuan. Mengingat kondisi dalam gua cenderung gelap, membawa senter atau headlamp cadangan sangat dianjurkan. Pengelola kawasan juga menyediakan perlengkapan keselamatan seperti helm dan tali pengaman (harness), terutama bagi Anda yang memilih jalur vertikal.


Bagi yang ingin memperpanjang momen bersama alam, tersedia pilihan homestay dan area berkemah. Ini adalah kesempatan sempurna untuk menyatu lebih lama dengan suasana alam Sukabumi yang tenang dan menyegarkan. 


Goa Buniayu bukan sekadar tempat wisata, melainkan perpaduan antara edukasi geologis, petualangan ekstrem, dan keindahan alam yang menawan. Ini adalah tempat di mana ketakjuban dan keberanian bertemu, tempat di mana keindahan tidak terlihat dari luar, tapi justru terletak di kedalaman yang tersembunyi.


Jika Anda sedang merancang liburan yang berbeda dan penuh makna, Goa Buniayu di Sukabumi adalah pilihan yang pantas dipertimbangkan. Karena keindahan sejati terkadang memang harus dicari lebih dalam—secara harfiah dan batin.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)