Maenpo Cikalong: Seni Bela Diri Khas dari Cianjur yang Mengajarkan “Menang Tanpa Menyakiti”

Jabar Tourism
0

Maenpo Cikalong (sumber: facebook/Luqman Hakim)

Kalau bicara soal wisata Cianjur, kebanyakan orang mungkin langsung membayangkan pesona alamnya—dari kebun teh yang hijau sampai deretan kuliner yang bikin lidah bahagia. Tapi, di balik keindahan alamnya, Cianjur juga menyimpan harta budaya yang nggak kalah menarik untuk dijelajahi: Maenpo Cikalong, seni bela diri khas yang filosofinya unik banget—menang tanpa menyakiti lawan.


Menariknya lagi, prinsipnya ini mirip dengan aikido dari Jepang, tapi tetap punya cita rasa khas Sunda yang kental. Jadi, selain menikmati wisata alam, kenapa nggak sekalian “wisata budaya” mengenal seni bela diri satu ini?


Dari Bangsawan Cianjur untuk Dunia

Maenpo Cikalong lahir di Cikalong, Cianjur, Jawa Barat, pada tahun 1816. Penciptanya adalah seorang bangsawan bernama Raden Jayaperbata, yang saking cintanya sama silat, sampai belajar ke lebih dari 17 guru di sekitar Cianjur.


Tapi, perjalanan ilmunya nggak berhenti di situ. Ia juga berguru ke empat pendekar di Batavia (Jakarta zaman dulu), termasuk kakak iparnya sendiri. Bayangin, dari berbagai aliran yang ia pelajari, ia justru merasa gelisah—karena hampir semua teknik silat kala itu berakhir mencederai lawan.


Setelah mendalami ilmu agama dan menunaikan ibadah haji, ia mengganti nama menjadi Raden Haji Ibrahim. Dalam perenungan 40 hari di sebuah gua di tepi Sungai Cikundul Leutik, ia mendapat ilham untuk menciptakan bela diri yang tidak melukai lawan, tapi tetap efektif melumpuhkannya. Dari sinilah Maenpo Cikalong lahir.


Teknik yang Main di “Rasa”

Kalau kebanyakan bela diri mengandalkan pukulan, tendangan, atau kuncian keras, Maenpo Cikalong justru mengutamakan kepekaan rasa. Artinya, pesilat diajarkan untuk merasakan gerak dan niat lawan lewat sentuhan tubuh.


Tekniknya dilakukan jarak dekat, bahkan sering menempel pada tubuh lawan, supaya pesilat bisa membaca langkah selanjutnya. Filosofinya jelas: “Kalau masih menyakiti lawan, berarti belum benar-benar pintar.”


Hasilnya? Lawan bisa dibuat tak berdaya tanpa merasa sakit. Sebuah “serangan” yang justru menyelamatkan—unik, kan?


Warisan Budaya yang Mendunia

Nggak cuma sekadar cerita masa lalu, Maenpo Cikalong sekarang sudah berkembang pesat. Bahkan pada 2019, UNESCO menetapkannya sebagai salah satu warisan budaya bela diri Indonesia.


Banyak perguruan Maenpo Cikalong berdiri di berbagai kota, termasuk Pancer Bumi di Cianjur yang aktif menggelar pelatihan dan festival. Pada Agustus 2024 lalu, mereka mengadakan Latihan Gabungan di Cipanas yang diikuti lebih dari 50 pesilat dari berbagai daerah. Acara ini jadi ajang silaturahmi sekaligus pembuktian kalau seni bela diri ini masih sangat hidup.


Wisata Budaya di Cianjur

Buat kamu yang suka eksplor wisata sambil belajar budaya, mengunjungi padepokan Maenpo Cikalong bisa jadi pengalaman yang seru. Di sini, kamu bisa:

- Menyaksikan langsung atraksi Maenpo Cikalong.

- Belajar teknik dasar dari para pesilat berpengalaman.

- Mendengar kisah sejarahnya langsung dari para guru.

- Berburu foto keren dengan latar suasana latihan khas Sunda.


Beberapa pesantren di Cianjur juga mengajarkan Maenpo Cikalong sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Jadi, kamu bisa melihat bagaimana seni bela diri ini menjadi bagian dari pendidikan karakter anak muda.


Maenpo Cikalong bukan cuma soal bertarung, tapi juga soal membentuk hati dan pikiran—mengajarkan bahwa kemenangan sejati adalah saat kita bisa menang tanpa melukai.


Jadi, kalau kamu lagi liburan ke Cianjur, jangan cuma mampir ke kebun teh atau wisata alamnya. Sisihkan waktu buat mampir ke padepokan Maenpo Cikalong. Siapa tahu, pulang-pulang bukan cuma bawa oleh-oleh manisan Cianjur, tapi juga bawa pulang filosofi hidup yang berharga.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)