![]() |
Kujang Hasil Karya T Kardin Pisau Indonesia (sumber : google maps/TKardin Pisau Indonesia) |
Bandung tidak hanya terkenal dengan kulinernya yang memanjakan lidah atau alamnya yang memesona. Di balik gemerlap wisata belanja dan kafe Instagramable, tersimpan sebuah kisah menarik tentang karya tangan asli Indonesia yang mampu menembus pasar internasional—Pisau Kardin.
Bagi para kolektor pisau, nama ini sejajar dengan merek-merek global seperti Victorinox. Bedanya, Pisau Kardin lahir dari tanah Sunda, tepatnya dari bengkel kecil di Bandung yang dikelola dengan sepenuh hati oleh seorang lulusan Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung, Teddy Sutadi Kardin.
Jejak Kreatif dari Hobi hingga Reputasi Dunia
Cerita bermula pada tahun 1976, ketika Teddy muda sering menjelajahi pelosok nusantara untuk penelitian geologi. Dalam setiap perjalanan, ia selalu membawa pisau—alat penting bagi seorang penjelajah. Dari kebiasaan itu, lahirlah obsesi untuk menciptakan pisau yang bukan hanya fungsional, tetapi juga indah.
Awal 1990-an menjadi titik balik. Teddy mulai serius mengasah keahliannya membuat pisau berkualitas tinggi. Dengan kombinasi ketelitian seorang insinyur dan jiwa seni seorang pengrajin, lahirlah T. Kardin Knives pada tahun 1992. Kini, produknya digunakan oleh kolektor, pecinta outdoor, bahkan pasukan elite seperti Kopassus, Green Beret Amerika Serikat, hingga militer Yordania.
Daya Tarik Wisata Industri di Bandung
Mengunjungi bengkel Pisau Kardin di Bandung bukan sekadar melihat proses pembuatan pisau. Ini adalah perjalanan masuk ke dunia kerajinan logam yang sarat teknik dan seni. Anda akan disambut aroma khas baja yang dipanaskan, dentingan palu, dan percikan api dari proses penempaan.
Teddy dan timnya—sekitar 40 pengrajin terlatih—memproduksi kurang lebih 300 bilah pisau setiap bulan. Semua dikerjakan secara handmade, sehingga setiap pisau memiliki karakter unik. Saat melihat langsung prosesnya, Anda akan paham kenapa pisau ini dihargai mulai dari Rp 1,2 juta hingga Rp 1,7 juta, bahkan ada yang lebih, tergantung model dan bahan.
Rahasia Kekuatan Pisau Kardin
Pisau Kardin dibuat dari baja pilihan yang sudah memenuhi standar internasional AISI (American Iron and Steel Institute). Beberapa jenis baja yang digunakan antara lain:
- O1 Tool Steel – sangat keras, hingga 65 Hrc, namun memerlukan perawatan agar tidak berkarat.
- D2 Tool Steel – keras dan cukup tahan karat, ketajaman awet, mudah diasah.
- 440C Stainless Steel – tahan karat, kekerasan cukup tinggi, namun sedikit lebih liat saat diasah.
- ATS-34 Stainless Steel – salah satu baja terbaik, bebas karat, dengan kekerasan 60–61 Hrc.
- Damascus Steel – terkenal karena pola artistik dari proses lipatan baja dan nikel berulang ratusan kali.
Setiap bilah pisau diolah dengan proses hardening sehingga memiliki tingkat kekerasan 58–60 Hrc sesuai standar Rockwell. Hasilnya? Pisau yang tajam, awet, dan memiliki nilai seni.
Model yang Memikat Kolektor dan Petualang
Bagi pencinta kegiatan outdoor atau kolektor, pilihan modelnya menggoda:
Tactical Parang, Combat Tanto, Bushcraft Marine, Tactical Bowie, British Commando, hingga pisau tradisional seperti Kujang, Badik, Rencong, dan Mandau. Bahkan ada katana dan pisau dapur bagi yang ingin sentuhan eksklusif di rumah.
Untuk kategori Hunting Knives, Anda bisa menemukan model seperti TK-01 Jungle Combat Bowie (± Rp 1,3 juta), Buffalo Skinner (± Rp 1,4 juta), atau Deer Hunter (± Rp 1,2 juta). Semua bisa dipesan langsung di bengkel atau melalui situs resmi T. Kardin Pisau Indonesia.
Tips Wisata ke Bengkel Pisau Kardin
Jika Anda tertarik mengunjungi, berikut beberapa tips:
- Buat Janji – Karena proses pembuatan pisau memerlukan fokus, pastikan Anda menghubungi pihak bengkel terlebih dahulu.
- Siapkan Kamera – Banyak momen menarik, mulai dari proses tempa hingga hasil akhir yang memesona.
- Belanja Langsung – Pisau Kardin adalah oleh-oleh eksklusif dari Bandung yang tak akan Anda temukan di toko biasa.
- Bawa Pulang Cerita – Setiap pisau punya kisah, dari bahan hingga filosofi desainnya.
Mengunjungi bengkel T. Kardin Knives adalah pengalaman wisata kreatif yang menggabungkan sejarah, keterampilan tangan, dan kebanggaan akan produk lokal. Di sini, Anda tidak hanya melihat baja ditempa menjadi pisau—Anda menyaksikan semangat seorang empu modern yang membuktikan bahwa karya anak bangsa bisa berdiri sejajar, bahkan melampaui produk luar negeri.
Jadi, jika suatu hari Anda berkunjung ke Bandung, sempatkan mampir ke “markas” Pisau Kardin. Siapa tahu, Anda pulang membawa sebuah bilah yang bukan hanya tajam memotong, tapi juga tajam menyimpan cerita.