![]() |
Jus Honje Khas Pangandaran (sumber : facebook/Rustii Oktaviani) |
Di balik keelokan pantainya yang tersohor, Kabupaten Pangandaran menyimpan kekayaan rasa yang tak kalah memikat. Bukan hanya tentang pindang gunung buhun—semacam sup ikan khas daerah ini—tapi juga tentang sebuah tanaman rempah yang kini mencuri perhatian: honje. Dalam bahasa Latin dikenal sebagai Etilingera hemisphaerica, bunga ini lebih akrab disebut kecombrang oleh masyarakat Indonesia, dan sudah lama digunakan sebagai bumbu dapur. Tapi siapa sangka, di tangan kreatif warga Pangandaran, honje kini menjelma menjadi minuman sehat nan menyegarkan: jus honje.
Honje bukanlah pendatang baru di dunia kuliner Nusantara. Aromanya yang khas sering menjadi pelengkap masakan, dari sambal hingga gulai. Bagian bunga, buah, hingga tunas mudanya kerap dijadikan lalapan atau direbus untuk dikonsumsi. Namun di Pangandaran, tanaman ini mengalami evolusi kuliner yang menarik: diolah menjadi minuman herbal dengan sensasi rasa yang unik dan manfaat kesehatan yang menjanjikan.
Adalah Kecamatan Mangunjaya yang menjadi pelopor lahirnya jus honje. Dari daerah inilah ide kreatif ini bermula, dan kini menyebar ke wilayah lain seperti Dusun Bojongmalang di Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi. Di tempat ini, sekelompok ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Tani Perempuan Naratas menjadi ujung tombak pengolahan honje menjadi produk minuman bernilai jual.
Mereka menggunakan dua jenis honje, yakni honje biasa dan honjelaka. Namun untuk mendapatkan warna dan rasa terbaik, honjelaka lebih sering dipilih karena menghasilkan jus dengan warna merah yang lebih pekat dan menarik dibandingkan honje biasa yang cenderung berwarna merah muda pucat.
Proses pembuatannya cukup sederhana. Bunga honje dicuci bersih, terutama dari bulu-bulu halusnya, kemudian ditumbuk atau diblender. Setelah itu, hasilnya direbus bersama air dan ditambahkan gula sebagai pemanis alami. Satu tangkai honje berukuran setengah kilogram dapat menghasilkan hingga 10 gelas jus berukuran besar. Yang menarik, proses ini dilakukan tanpa tambahan bahan pengawet, menjadikan jus honje sebagai alternatif minuman sehat yang alami. Jika disimpan dalam lemari pendingin, jus ini mampu bertahan hingga satu bulan.
Khasiat Sehat dalam Setiap Tetes
Bukan hanya menyegarkan, jus honje juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan. Kandungan antioksidan dan senyawa alami di dalamnya dipercaya mampu membantu menurunkan kadar kolesterol, meredakan gejala masuk angin, bahkan mengontrol tekanan darah tinggi. Tak heran jika minuman ini semakin diminati, terutama di kalangan masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya gaya hidup sehat.
Popularitas jus honje ini pun menumbuhkan harapan besar dari para pelaku UMKM di daerah. Mereka berharap ada dukungan nyata dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Pangandaran, untuk memberikan pelatihan lanjutan mengenai teknik pengolahan, strategi pemasaran, hingga inovasi kemasan yang menarik agar jus honje mampu menembus pasar yang lebih luas.
Honje dalam Ragam Kreasi Lain
Tak hanya dalam bentuk jus, honje juga mulai dijajaki sebagai bahan dasar berbagai produk olahan lainnya. Misalnya, keripik honje, manisan honje, hingga sirup herbal honje yang mulai dipasarkan dalam kemasan botol. Beberapa UMKM di Pangandaran telah mencoba menggabungkan honje dengan bahan lokal lainnya seperti jahe dan serai untuk menciptakan produk minuman kesehatan dengan cita rasa baru.
Di sejumlah event kuliner dan pameran produk lokal, kehadiran olahan honje kerap mencuri perhatian. Rasanya yang eksotis dan khas, ditambah cerita di balik proses produksinya yang melibatkan pemberdayaan perempuan desa, membuat honje tak hanya jadi produk konsumsi, tetapi juga simbol inovasi lokal yang layak dibanggakan.
Jus honje adalah bukti bahwa kearifan lokal bisa bertransformasi menjadi produk bernilai tinggi. Di tengah gempuran minuman modern dan instan, honje hadir sebagai pilihan yang alami, sehat, dan sarat nilai budaya. Pangandaran bukan hanya pantai dan laut—tapi juga tanah yang melahirkan rasa, inovasi, dan semangat pemberdayaan.
Dengan sinergi antara masyarakat, pelaku UMKM, dan pemerintah daerah, honje bisa menjadi ikon minuman khas Pangandaran yang mampu bersaing di pasar regional maupun nasional. Kini saatnya, segelas jus honje tak hanya jadi pelepas dahaga, tapi juga bagian dari cerita besar tentang rasa, tradisi, dan masa depan.