5 Gedung Kesenian di Bandung yang Menjadi Saksi Sejarah Perkembangan Seni Teater Kota Kembang

Jabar Tourism
3 minute read
0

Gedung Kesenian Rumentang Siang (sumber : Google Maps/M Wafi Alriza)

Kota Bandung, yang dikenal sebagai kota dengan kekayaan seni dan budayanya, memiliki beberapa gedung bersejarah yang menjadi saksi perkembangan seni teater. Sejak era kolonial hingga masa modern, gedung-gedung ini bukan hanya sekadar tempat pertunjukan, tetapi juga pusat interaksi budaya yang membangkitkan kreativitas masyarakat.


Di mana saja gedung-gedung tersebut? Simak ulasannya berikut ini!


1. Padepokan Mayang Sunda

 Padepokan Mayang Sunda (sumber : Google Maps/gua delon)
Terletak di Jalan Peta No. 209, Padepokan Mayang Sunda adalah pusat pertunjukan, pelatihan, serta pengembangan seni dan budaya. Gedung ini didirikan pada tahun 1987 sebagai warisan dari penyelenggaraan Festival Film Indonesia yang diadakan di tahun yang sama.


Pengelolaannya berada di bawah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, yang kini dikenal sebagai UPTD Padepokan Seni, Kreativitas, dan Kebudayaan. Nama Padepokan Mayang Sunda secara resmi diberikan pada 21 Februari 2013 oleh Wakil Wali Kota Bandung saat itu, Ayi Vivananda, dalam rangkaian acara peringatan Hari Bahasa Ibu Sedunia.


2. Teras Sunda Cibiru

Teras Sunda Cibiru (sumber : Google Maps/vetto yuztisia wardoyo)
Berlokasi di Jalan Raya Cipadung, Kecamatan Cibiru, Teras Sunda Cibiru menawarkan sembilan ruangan yang dapat digunakan oleh seniman untuk berbagai kegiatan seni dan budaya.


Salah satu fasilitasnya adalah Bale Riung, yang dapat menampung hingga 100 orang dan digunakan untuk diskusi serta latihan seni. Selain itu, terdapat Bale Utama yang berkapasitas sekitar 500 orang untuk pertunjukan dan seminar besar.


Di dalamnya juga terdapat galeri seni yang menampilkan berbagai koleksi budaya Jawa Barat, khususnya seni Sunda. Hingga kini, Teras Sunda Cibiru masih terbuka untuk masyarakat umum, bukan hanya bagi para seniman.


3. Gedung De Majestic

Gedung De Majestic (sumber : Google Maps/indra purnama)
Berdiri megah di Jalan Braga, Gedung De Majestic pertama kali dibuka pada tahun 1925. Gedung ini memiliki sejarah panjang sebagai tempat pemutaran perdana "Loetoeng Kasaroeng", film pertama yang diproduksi di Indonesia.


Selain film, panggung gedung ini kerap digunakan untuk pementasan teater dan drama klasik pada era kolonial. Saat ini, De Majestic tetap menjadi ruang pertunjukan seni budaya yang menampilkan berbagai acara, dari musikal hingga pementasan kontemporer, menjadikannya ikon budaya yang tetap relevan lintas generasi.


4. Gedung Kesenian Rumentang Siang

Gedung Kesenian Rumentang Siang (sumber : Google Maps/Dimas Surya)

Menurut berbagai sumber, Rumentang Siang sudah berdiri sejak tahun 1950-an dan menjadi ruang berekspresi bagi seniman lokal, terutama pada masa Orde Baru. Banyak komunitas seni, termasuk pelopor seni eksperimental seperti Harry Roesli, memanfaatkan gedung ini untuk bereksplorasi melalui pertunjukan teater yang kerap menyuarakan kritik sosial. 


Terletak di Jalan Baranangsiang, Rumentang Siang tetap menjadi pusat seni bagi generasi muda Bandung dalam mengembangkan bentuk seni teater baru, termasuk kegiatan ekstrakurikuler sekolah dan unit kegiatan mahasiswa.


5. Gedung Societet Concordia (kini Gedung Merdeka)

Gedung Merdeka (sumber : Google Maps/Wahyu Winarto)
Sebelum dikenal sebagai Gedung Merdeka yang menjadi tempat bersejarah Konferensi Asia-Afrika, bangunan ini awalnya bernama Societet Concordia. Pada masa kolonial, gedung ini menjadi tempat eksklusif bagi pementasan opera dan drama bergaya Eropa.


Setelah bertransformasi menjadi Gedung Merdeka, fungsinya lebih banyak digunakan untuk acara kenegaraan. Namun, sesekali masih digunakan untuk pertunjukan teater sejarah dan berbagai acara seni budaya yang memperingati perjalanan seni di Bandung.


Deretan gedung ini tidak hanya mencerminkan perkembangan seni teater di Bandung tetapi juga menjadi simbol perjalanan budaya kota ini. Dari gedung megah pada era kolonial hingga tempat yang mendukung ekspresi seni masyarakat, Bandung terus membuktikan dirinya sebagai kota yang menjaga dan mengembangkan kreativitas seni. Dengan warisan budaya yang kaya, seni teater di Bandung tetap hidup dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kota ini.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)
May 1, 2025