![]() |
Pemandian Cibulan (sumber : Google Maps/Nomi DY) |
Berenang merupakan aktivitas yang menyenangkan, tetapi bagaimana jika dilakukan bersama ikan-ikan yang dianggap sakral? Tentu ini akan menjadi pengalaman yang unik sekaligus mengesankan. Sensasi berenang di tengah ikan yang memiliki nilai sejarah dan budaya memberikan nuansa berbeda dibandingkan berenang di kolam biasa.
Hal tersebut bisa ditemukan di Pemandian Cibulan, sebuah tempat wisata yang terletak di Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Destinasi ini menawarkan pengalaman yang tak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga memperkenalkan pengunjung pada kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Di sini, pengunjung dapat menikmati segarnya air kolam alami sekaligus mengenal lebih dekat ikan dewa, yang oleh masyarakat setempat dianggap memiliki nilai keramat dan dipercaya membawa keberuntungan bagi mereka yang menghormatinya.
Pemandian Cibulan memiliki dua kolam utama dengan kedalaman yang berbeda. Kolam pertama memiliki kedalaman sekitar 2 meter, sedangkan kolam kedua berkisar antara 60 cm hingga 120 cm. Kedua kolam ini dihuni oleh ikan dewa, sejenis ikan Kancra Bodas atau dalam bahasa ilmiahnya disebut Cyprinus Carpico. Keberadaan ikan ini menambah daya tarik tersendiri karena diyakini memiliki hubungan dengan legenda masa lalu yang masih hidup dalam cerita rakyat setempat.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, ikan-ikan ini berasal dari para prajurit Prabu Siliwangi, raja Kerajaan Padjajaran, yang dikutuk menjadi ikan akibat ketidakpatuhan mereka terhadap perintah sang raja. Legenda ini menambah nuansa mistis di Pemandian Cibulan, membuatnya lebih dari sekadar tempat wisata biasa. Keunikan lainnya adalah kepercayaan masyarakat bahwa ketika air kolam dikuras, ikan-ikan tersebut seolah menghilang, tetapi akan kembali muncul dalam jumlah yang sama setelah kolam diisi kembali, seakan memiliki dunia tersendiri yang tidak bisa dijangkau manusia.
![]() |
Pemandian Cibulan (sumber : Google Maps/Jaya jaya) |
Secara fisik, ikan dewa memiliki warna hitam dengan panjang tubuh yang bisa mencapai 1 meter. Meski ukurannya besar, ikan ini dikenal jinak dan tidak berbahaya bagi pengunjung yang berenang. Justru, mereka cenderung mendekati orang yang membawa makanan seperti roti atau kacang, yang bisa diberikan langsung kepada mereka. Interaksi langsung dengan ikan-ikan ini memberikan pengalaman tersendiri bagi wisatawan, terutama bagi mereka yang ingin merasakan kedekatan dengan alam dan makhluk yang dianggap sakral.
Keindahan Pemandian Cibulan semakin didukung oleh kejernihan airnya, yang berasal dari mata air alami pegunungan. Air di tempat ini begitu jernih hingga dasar kolam dapat terlihat dengan jelas. Bahkan, air dari Pemandian Cibulan dimanfaatkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai salah satu sumber mata air utama untuk masyarakat sekitar, menunjukkan betapa terjaganya kualitas lingkungan di kawasan ini.
Selain menawarkan pengalaman berenang bersama ikan dewa, Pemandian Cibulan juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang menunjang kenyamanan pengunjung, seperti gazebo, area piknik, dan warung makan yang menyediakan kuliner khas Kuningan. Suasana yang asri dengan pepohonan rindang di sekitar area kolam semakin menambah ketenangan dan kesegaran bagi para wisatawan yang berkunjung.
Pemandian Cibulan pertama kali diresmikan oleh Bupati Kuningan saat itu, R.A.A. Mohamand Achmad, pada 27 Agustus 1939. Hingga kini, tempat ini tetap menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah. Dengan perpaduan antara keindahan alam, nilai sejarah, dan cerita legenda yang masih hidup dalam kepercayaan masyarakat, Pemandian Cibulan bukan sekadar tempat wisata biasa, melainkan warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan.