![]() |
Kampung Budaya Pandanwangi (sumber: pinterest) |
Di balik pesona alamnya yang hijau dan subur, Kabupaten Cianjur menyimpan kekayaan budaya yang tak kalah menarik untuk dijelajahi. Selain dikenal sebagai daerah penghasil padi unggulan, Cianjur juga memiliki warisan budaya yang masih lestari. Salah satu wujud pelestarian tersebut adalah Kampung Budaya Pandanwangi, sebuah kawasan wisata yang menghadirkan kearifan lokal lewat rumah adat Sunda yang autentik.
Terletak di Kampung Cimanggu, Desa Tegalega, Kecamatan Warungkondang, kawasan ini berdiri di atas lahan seluas 12 hektare—sebuah wilayah yang menjadi tempat tumbuhnya padi khas Cianjur, Pandanwangi. Di sini, pengunjung dapat merasakan atmosfer kehidupan Sunda tradisional yang masih erat kaitannya dengan alam dan pertanian.
Rumah Adat yang Menyatu dengan Alam
![]() |
Kampung Budaya Pandanwangi (sumber: pinterest) |
Empat rumah adat pertama, yaitu Tagog Anjing, Badak Heuay, Heulang Ngapak, dan Capit Gunting, berdiri sejajar menghadap ke timur. Di belakangnya, tampak deretan leuit, lumbung padi tradisional yang digunakan untuk menyimpan hasil panen. Sementara itu, tiga rumah adat lainnya berjarak sekitar 10 meter dan menghadap ke selatan, dengan sebuah sungai kecil mengalir tenang di depannya.
Sebelum memasuki area utama rumah adat, pengunjung akan melewati sebuah aula besar dan sebuah leuit besar yang menyambut mereka. Dari sini, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki tangga menuju rumah-rumah adat yang berdiri di tengah sawah berterasering. Udara sejuk khas pegunungan segera menyelimuti, memberikan pengalaman yang menenangkan. Tidak mengherankan, karena kawasan ini berada di kaki Gunung Gede, menawarkan panorama hijau yang membentang sejauh mata memandang.
Wisata Edukasi dan Budaya
Selain menikmati keindahan alam dan arsitektur tradisional, Kampung Budaya Pandanwangi juga memiliki tujuan edukatif. Kepala Seksi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Dinas Pariwisata Kabupaten Cianjur, Boyke Martin, mengungkapkan bahwa ide awal pembangunan kampung wisata ini berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur. Mereka ingin mengenalkan proses budidaya padi Pandanwangi kepada generasi muda, dari tahap penanaman hingga menjadi nasi siap santap.
“Oleh karena itu, kampung wisata ini dirancang sebagai wisata edukasi, terutama bagi pelajar, agar mereka bisa memahami langsung cara bercocok tanam dan mengenal lebih dalam warisan pertanian Cianjur,” jelasnya.
Setiap akhir pekan, kawasan ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun warga sekitar. Banyak yang datang hanya untuk bersantai di saung atau mengambil foto untuk diunggah ke media sosial, mengabadikan keindahan budaya Sunda yang masih terjaga.
Kampung Budaya Pandanwangi bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga cerminan dari kehidupan masyarakat Sunda yang harmonis dengan alam. Dengan hadirnya tempat ini, diharapkan budaya dan tradisi pertanian khas Cianjur tetap lestari, sekaligus menjadi daya tarik wisata yang unik dan bernilai edukatif.