![]() |
JEI Angklung (sumber : instagram/@jeiangklungofficial) |
Di tengah pesatnya perkembangan musik modern, ada satu kelompok seni yang tetap teguh melestarikan budaya tradisional dengan sentuhan inovasi. Jawara Entertainment Indonesia, atau lebih dikenal sebagai JEI Angklung, adalah kelompok seni yang bergerak di bidang musik dan pertunjukan tradisional Indonesia. Berdiri sejak 11 Desember 2013 di Bandung oleh Bapak Jo Jocky Jonggara, JEI Angklung membawa warna baru dalam dunia musik tradisional. Meski tergolong muda, sebagian besar personilnya telah berkecimpung di dunia seni sejak tahun 1996 dan memiliki pengalaman di berbagai panggung, baik nasional maupun internasional.
Sejak awal pembentukannya, JEI Angklung telah menjadi pemain utama dalam pertunjukan angklung modern di Indonesia. Dengan menggabungkan alat musik tradisional berbahan bambu, seperti angklung dan suling, dengan alat musik modern seperti drum, gitar elektrik, dan bass, mereka menghadirkan nuansa baru dalam musik etnik. Tak hanya itu, JEI Angklung juga menampilkan berbagai tarian khas Sunda dan Nusantara dalam pertunjukannya. Dengan semangat inovasi dan dedikasi tinggi, mereka berhasil membuktikan bahwa musik tradisional bisa tetap hidup dan relevan di era globalisasi.
Menghidupkan Angklung dalam Harmoni Modern
JEI Angklung bukan sekadar kelompok musik biasa. Dengan formasi yang solid, mereka mampu menciptakan pertunjukan yang memukau. Angklung yang identik dengan kesan klasik kini terdengar lebih dinamis berkat sentuhan modern yang mereka usung. Personilnya yang berbakat, seperti Ardian Sumarwan pada gambang, Aditya Saeful Bahri di vokal, hingga Taofik Muhammad S. yang piawai memainkan suling, menjadikan setiap pertunjukan JEI Angklung penuh warna dan energi.
Dengan visi membawa musik tradisional ke kancah dunia, JEI Angklung telah menorehkan banyak prestasi. Mereka pernah tampil di berbagai event bergengsi seperti Love Across The Ocean Concert di Star Singapore Theatre (2013), Tong Tong Fair di Belanda (2016, 2017, 2018), hingga menjadi Juara 1 Festival Musik Etnik Jawa Barat (2015 dan 2017). Prestasi mereka juga merambah ke dunia akademik dan diplomasi budaya, terbukti dengan partisipasi mereka di Indonesia Exhibition Environment and Eco-Tourism di Jepang (2017) dan Indonesia-Japan Celebration di Tokyo (2018).
Melangkah ke Masa Depan dengan Semangat Pelestarian Budaya
![]() |
JEI Angklung (sumber : instagram/@jeiangklungofficial) |
Menurut salah satu personel mereka, Adrian, perkembangan angklung di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, semakin pesat. Kini, dari tingkat taman kanak-kanak hingga lanjut usia, angklung sudah mulai dimainkan dengan berbagai metode dan genre. Hal ini menunjukkan bahwa warisan budaya bisa tetap lestari jika dikemas dengan cara yang menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Tak berhenti di situ, JEI Angklung juga memiliki rencana besar di tahun 2025. Mereka akan memperkenalkan metode pembelajaran musik bagi siswa berkebutuhan khusus di Jepang pada Juli 2025, serta menjadi duta budaya Indonesia di Osaka Expo pada September 2025. Ini menjadi bukti bahwa JEI Angklung bukan hanya sekadar kelompok musik, tetapi juga agen pelestarian budaya yang terus berkembang.
JEI Angklung adalah bukti bahwa musik tradisional bisa tetap eksis dan bahkan berkembang di era modern. Dengan dedikasi tinggi dalam mengolaborasikan unsur tradisional dan modern, mereka telah membawa angklung ke panggung internasional. Bagi pecinta seni dan budaya, menyaksikan pertunjukan JEI Angklung adalah pengalaman yang tak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya wawasan tentang kekayaan budaya Indonesia. Dengan semangat inovasi dan kecintaan pada seni tradisi, JEI Angklung siap melangkah lebih jauh, membawa angklung ke berbagai penjuru dunia, dan memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup di hati generasi mendatang.