Disparbud Jabar Siap gelar Festival Permainan Rakyat Jawa Barat 2025: Upaya Melestarikan Budaya Lewat Kaulinan Barudak

Jabar Tourism
0

Kaulinan Barudak Jawa Barat (sumber : disparbud jabar)

Di tengah derasnya arus modernisasi dan perkembangan teknologi digital yang kian merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari, budaya lokal perlahan mulai tergerus. Salah satu yang paling terdampak adalah permainan tradisional anak-anak atau yang dikenal dalam istilah Sunda sebagai kaulinan barudak. Untuk menjawab kegelisahan akan lunturnya warisan budaya ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat siap menggelar Festival Permainan Rakyat Jawa Barat 2025.


Festival ini dijadwalkan berlangsung pada 25–26 Juni 2025 di Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat, Kota Bandung. Mengusung tema “Masyarakat Jawa Barat Istimewa, Mengenal dan Mencintai Budayanya,” ajang ini diharapkan menjadi momentum untuk mengenalkan kembali permainan rakyat kepada generasi muda sekaligus memperkuat rasa cinta masyarakat terhadap akar budayanya.


Menurut Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Ary Heriyanto, festival ini merupakan bagian dari strategi pelestarian dan pemanfaatan objek budaya tradisional. “Permainan rakyat kita sangat kaya dan mencerminkan kekhasan tiap-tiap daerah di Jawa Barat. Festival ini bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana pembelajaran nilai-nilai luhur,” ujarnya.


Ary menambahkan, di balik permainan sederhana itu terkandung makna mendalam, mulai dari nilai sosial, kreativitas, sportivitas, hingga kerja sama. “Permainan tradisional mampu membentuk karakter anak yang bersosialisasi, tangguh, dan punya imajinasi tinggi. Ini adalah warisan yang tidak boleh hilang,” tegasnya.


Dalam pelaksanaannya nanti, festival akan menampilkan pertunjukan permainan rakyat yang dikemas secara atraktif. Setiap penampilan akan dinilai oleh dewan juri profesional, dan delapan kelompok terbaik akan mendapatkan penghargaan khusus dari panitia.


Tak kurang dari 27 jenis kaulinan barudak akan dipentaskan dalam festival ini. Beberapa di antaranya adalah:

Anjang-anjangan, Bebentengan, Beklen, Boy-boyan, Talawengkar, Congklak, Cacaburange, Cingciripit, Damdaman, Endog-endogan, Empet-empetan, Endcrak, Engkle, Galah Asin, Gatrik, Gugunungan, Hahayaman, Jajangkungan, Luncat Tali, Oray-orayan, Paciwit-ciwit, Perepet Jengkol, Sermen, Sondah, Sorodot Gaplok, Ucing-ucingan, dan Ucing Sumput.


Festival ini tidak hanya menjadi sarana nostalgia bagi orang dewasa yang pernah memainkan permainan tersebut di masa kecil, tetapi juga menjadi ajang edukasi budaya yang menyenangkan bagi anak-anak masa kini yang tumbuh dalam era digital.


Melalui kegiatan ini, Disparbud Jawa Barat berharap dapat membangun kembali hubungan emosional masyarakat terhadap nilai-nilai budaya yang selama ini mulai terabaikan. Lebih dari itu, festival ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk turut mengangkat dan melestarikan kekayaan budaya lokal masing-masing.




Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)