Menelusuri Jejak Sejarah di RS Dustira Cimahi, Rumah Sakit Legendaris Peninggalan Kolonial

Jabar Tourism
0

RS Dustira Cimahi (sumber : google maps/ RS TK II Dustira)

Saat berkunjung ke Kota Cimahi, Jawa Barat, tak ada salahnya menambahkan satu destinasi unik dalam daftar wisata Anda: Rumah Sakit Dustira. Meskipun dikenal sebagai fasilitas kesehatan militer, RS Dustira menyimpan nilai sejarah yang sangat kuat dan layak dijadikan wisata edukasi sejarah. Berdiri sejak tahun 1887, rumah sakit ini merupakan salah satu bangunan tertua di wilayah Bandung Raya yang telah menyaksikan berbagai fase penting dalam sejarah bangsa.


Terletak di Jalan dr. Dustira No. 1, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Utara, RS Dustira bukan rumah sakit biasa. Dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda dengan nama Militare Hospital, tempat ini awalnya difungsikan sebagai pusat layanan medis khusus militer kolonial. Usianya yang kini telah mencapai 137 tahun membuatnya menjadi rumah sakit paling bersejarah di Cimahi dan sekitarnya.


Bagi pecinta wisata sejarah, RS Dustira adalah lokasi menarik untuk melihat arsitektur era kolonial yang masih terjaga. Meski sudah mengalami beberapa renovasi, nuansa kuno dan atmosfer masa lampau masih terasa kuat di beberapa bagian bangunan rumah sakit.


Saksi Bisu Zaman Penjajahan Hingga Kemerdekaan

Perjalanan sejarah RS Dustira tak bisa dilepaskan dari dinamika politik dan militer Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang (1942–1945), rumah sakit ini digunakan untuk merawat tentara Jepang dan menahan tawanan perang dari pihak Belanda. Setelah Jepang kalah, Belanda sempat kembali menguasai rumah sakit ini melalui lembaga NICA (Netherlands Indies Civil Administration) hingga tahun 1947.


Namun, perubahan besar terjadi pada tahun 1949 ketika Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Rumah sakit ini secara resmi diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan namanya pun berganti menjadi Rumah Sakit Territorium III. Di bawah kepemimpinan Letkol dr. Kornel Singawinata, rumah sakit ini mulai beralih fungsi menjadi fasilitas kesehatan militer nasional.


Menghormati dr. Dustira Sang Dokter Pejuang  

Tak berhenti di situ, pada 19 Mei 1956, rumah sakit ini kembali diresmikan dengan nama baru: RS Dustira, sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa Mayor dr. Dustira Prawiraamidjaya. Beliau adalah dokter sekaligus pejuang revolusi yang dikenal berani membantu para tentara di medan perang, terutama di wilayah Padalarang. Namanya kini diabadikan, tidak hanya sebagai simbol dedikasi medis, tetapi juga semangat perjuangan tanpa pamrih.


Bagi wisatawan, mengunjungi RS Dustira adalah kesempatan untuk mengenal sosok-sosok pahlawan kesehatan yang jarang disorot dalam buku sejarah. Cerita tentang dr. Dustira kerap menjadi bagian dari narasi edukatif dalam kunjungan pelajar dan komunitas sejarah.


Saat ini, RS Dustira tidak hanya melayani kebutuhan medis prajurit di bawah Kodam III/Siliwangi, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum. Meski berfungsi sebagai rumah sakit aktif, area sekitar bangunan tua dan taman di sekelilingnya sering dijadikan titik kunjungan wisata sejarah Cimahi oleh para pelajar, mahasiswa, dan komunitas lokal.


Letaknya yang strategis dan mudah diakses menjadikan RS Dustira sebagai salah satu destinasi wisata sejarah di Cimahi yang tidak boleh dilewatkan. Bagi pecinta sejarah militer, bangunan ini menjadi pengingat bahwa perjuangan kemerdekaan tidak hanya terjadi di medan tempur, tetapi juga dalam senyapnya ruang perawatan dan pengabdian.


Tips Berkunjung ke RS Dustira

- Jika ingin berkunjung untuk kepentingan wisata sejarah, sebaiknya datang di luar jam sibuk rumah sakit.

- Mintalah izin terlebih dahulu kepada pihak administrasi rumah sakit jika ingin mengambil dokumentasi.

- Ajak pemandu lokal atau komunitas sejarah agar pengalaman wisata menjadi lebih bermakna dan informatif.

- Gunakan waktu kunjungan ini sebagai sarana edukasi, bukan sekadar berfoto.


RS Dustira Cimahi bukan hanya monumen sejarah yang hidup, tetapi juga contoh nyata bagaimana tempat pelayanan kesehatan bisa menjadi bagian penting dari perjalanan bangsa. Jika Anda sedang menjelajah Bandung Raya, sempatkan mampir ke rumah sakit legendaris ini dan rasakan sendiri atmosfer perjuangan yang masih terasa hingga hari ini.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)