Gereja Santo Antonius Cicalengka: Jejak Katolik Tertua di Timur Bandung yang Menyatu dengan Hiruk Pikuk Pasar

Jabar Tourism
0

Gereja St. Antonius saat diresmikan pada 13 Juni 1931 (sumber: De Koerier 16 Juni 1931)

Jika kamu sedang menjelajah Pasar Cicalengka, coba luangkan waktu sejenak untuk menoleh ke arah bangunan tua bercat putih yang berdiri tenang di antara ramainya pedagang dan lalu lalang pembeli. Bangunan itu bukan rumah warga, bukan pula kios tua—melainkan Gereja Santo Antonius, salah satu peninggalan bersejarah umat Katolik di Jawa Barat yang telah berdiri sejak tahun 1931.


Gereja ini bukan sekadar tempat ibadah. Ia menyimpan kisah panjang tentang kehadiran misi Katolik di tanah Sunda bagian timur. Sebuah jejak yang mungkin nyaris terlupakan, namun sesungguhnya sangat layak untuk dikunjungi—bukan hanya oleh umat Katolik, tapi juga oleh siapa pun yang menyukai wisata sejarah dan religi.


Tumbuh dari Rasa Ingin Tahu: Sejarah yang Tersembunyi di Tengah Pasar

Bagi warga Cicalengka, keberadaan gereja ini sudah jadi pemandangan sehari-hari. Tapi siapa sangka, bangunan yang tampak sederhana ini ternyata menyimpan cerita panjang tentang kehadiran Ordo Sanctae Crucis (OSC) alias Ordo Salib Suci yang datang dari Belanda pada 1927.


Tiga pastor pertamanya—Pastor Goumans, Nillesen, dan De Rooy—datang membawa semangat pelayanan dan pendidikan. Dari Bandung, mereka mulai menjangkau kawasan timur termasuk Cicalengka. Dan di sinilah, gagasan membangun gereja kecil yang diberi nama Santo Antonius dari Padua mulai direalisasikan.


Pada 3 Mei 1931, batu pertama gereja ini diletakkan oleh Mgr. A.P.F. van Velsen dari Batavia, disaksikan umat Katolik dari Bandung hingga Cicalengka. Lalu, pada 13 Juni 1931, bangunan gereja seluas 7x14 meter ini resmi diberkati. Meski mungil, ia mampu menampung hingga 76 jemaat, dan menjadi pusat kegiatan rohani di wilayah ini.


Lebih dari Gereja: Ada Klinik, Asrama, dan Sekolah

Menariknya, pembangunan gereja ini bukan berdiri sendiri. Ia menjadi bagian dari gerakan sosial Katolik yang masif saat itu. Tak lama setelah gereja berdiri, Yayasan Camillus membeli gedung bank di Cicalengka untuk dijadikan asrama putra, lalu mendirikan Poliklinik St. Odilla pada awal 1932.


Cicalengka pun sempat punya dua klinik, satu dari misi Katolik (yang buka setiap hari), satu lagi dari Zending Protestan. Namun karena lebih aktif, klinik Katolik lebih banyak dikunjungi warga. Fasilitas ini jelas menunjukkan bahwa misi Katolik saat itu tidak hanya fokus pada pelayanan rohani, tapi juga pendidikan dan kesehatan masyarakat.


Destinasi Wisata Religi yang Layak Masuk Daftar Jelajahmu

Meski tak sebesar gereja-gereja tua di pusat kota Bandung, Gereja Santo Antonius punya aura tenang yang kuat. Lokasinya yang berada tepat di sisi Pasar Cicalengka justru membuatnya mudah dijangkau. Kamu bisa menyusuri lorong pasar terlebih dahulu, lalu menepi sejenak untuk menikmati ketenangan di halaman gereja ini.


Buat kamu yang suka fotografi arsitektur atau mengoleksi cerita dari bangunan-bangunan tua, tempat ini menyimpan pesonanya sendiri. Nuansa Eropa klasik bercampur gaya tropis sederhana, berpadu dengan suasana lokal yang sangat “Sunda banget.”


Tips Wisata Sejarah ke Gereja Santo Antonius:

Lokasi: Jl. Pasar Cicalengka, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung

Akses: Bisa ditempuh dengan kereta lokal dan turun di Stasiun Cicalengka, lalu jalan kaki sekitar 5–10 menit

Waktu Kunjungan Terbaik: Pagi hari saat pasar belum terlalu padat

Etika Berkunjung: Hormati tempat ibadah, hindari suara bising dan kenakan pakaian sopan

Spot Menarik: Bagian depan gereja dengan nuansa vintage, serta interior altar yang masih asli sejak era kolonial


Sisi Lain Bandung Timur yang Perlu Dijelajahi

Mengunjungi Gereja Santo Antonius bisa jadi bagian dari rute wisata sejarah di Bandung Timur. Kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Kampung Mahmud, menyusuri jalur rel kereta lama, atau menjelajah kawasan Warung Lobak yang penuh jejak masa kolonial. Jangan lupa juga mencicipi kuliner khas Cicalengka seperti peuyeum, opak ketan, dan bala-bala pasar!


Gereja Santo Antonius adalah bukti bahwa sejarah besar tidak selalu berada di tempat megah. Kadang, ia tersembunyi di sudut kota kecil, berdiri sunyi di antara tumpukan sayuran dan teri asin di pasar tradisional. Tapi begitu kita mendekat, mendengarkan, dan memahami, kita akan tahu bahwa tempat ini menyimpan lebih dari sekadar cerita—ia menyimpan makna.


Jadi, kalau kamu lagi main ke Cicalengka, jangan hanya fokus ke pasar dan kuliner. Sisihkan waktu sejenak untuk menengok gereja tua ini. Siapa tahu, kamu pun akan menemukan kisah yang membuatmu jatuh cinta pada sisi lain dari Bandung Timur.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)