![]() |
Gedung Nedhandel NV (sumber : facebook/Nur Anthony) |
Saat kamu melangkah menyusuri kawasan bersejarah Jalan Asia Afrika, Bandung, sempatkanlah menoleh ke sebuah bangunan megah yang berdiri anggun di pertigaan Jalan Banceuy. Ya, itulah Gedung Bank Mandiri—salah satu bangunan peninggalan kolonial yang masih kokoh hingga hari ini. Tapi, tahukah kamu bahwa di balik arsitekturnya yang klasik, gedung ini menyimpan cerita menarik tentang masa lalu Bandung?
Mengenal Asal-usul Nama Banceuy
Jalan Banceuy memang tak asing bagi warga Bandung. Namun, tak banyak yang tahu bahwa nama “Banceuy” berasal dari istilah lokal yang berarti "istal kuda" atau tempat menambatkan kuda. Dulu, saat kendaraan bermotor belum hadir, kuda menjadi alat transportasi utama. Di masa itu, para penarik kereta kuda yang menempuh perjalanan jauh—bahkan hingga 60 km—harus berhenti untuk mengganti kudanya. Nah, istal-istal di kawasan ini menjadi tempat peristirahatan kuda sebelum melanjutkan perjalanan.
Menariknya, sisa-sisa bangunan istal tersebut masih bisa kamu lihat di area belakang Gedung Bank Mandiri. Alih-alih lahan parkir biasa, kamu akan menemukan bangunan kecil yang dulu digunakan sebagai kandang kuda. Inilah sisi lain dari Bandung tempo dulu yang tak banyak diketahui wisatawan!
Gedung Bank Mandiri: Perpaduan Arsitektur dan Sejarah
Gedung Bank Mandiri sendiri dibangun pada masa penjajahan Belanda dan dirancang oleh arsitek terkenal, R.L.A. Schoemaker—arsitek yang juga merancang ITB dan Gereja Katedral Bandung. Gaya bangunannya menganut arsitektur Neo Klasik dengan sentuhan art deco yang kaya ornamen.
Salah satu elemen ikoniknya adalah menara jam yang berdiri di sudut gedung. Ciri khas ini membuatnya mudah dikenali dari kejauhan dan menjadikannya salah satu landmark menarik di kawasan Asia Afrika. Luas bangunannya mencapai lebih dari 1.200 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 8.400 meter persegi—cukup luas untuk menyimpan banyak cerita masa lalu.
Dari Bank Escompto ke Bank Mandiri
Sebelum dikenal sebagai Bank Mandiri, gedung ini merupakan kantor dari Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij (NIEM), sebuah bank milik pemerintah kolonial Belanda yang berdiri sejak tahun 1857. Bank ini beroperasi hingga akhirnya dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia pada 1958, dan berganti nama menjadi Bank Dagang Negara (BDN) pada tahun 1960.
Pada tahun 1999, melalui program restrukturisasi perbankan nasional, BDN digabungkan dengan tiga bank BUMN lainnya—Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor, dan Bapindo—menjadi satu entitas besar yang kita kenal sekarang sebagai Bank Mandiri. Gedung tua ini pun masih aktif digunakan sebagai salah satu kantor cabang Bank Mandiri hingga kini.
Kenapa Kamu Harus Berkunjung ke Sini?
Bagi pecinta sejarah atau wisatawan yang ingin merasakan suasana Bandung tempo dulu, mengunjungi kawasan ini sangat direkomendasikan. Jalan Asia Afrika sendiri menyimpan banyak bangunan ikonik lainnya, seperti Gedung Merdeka, Museum Konferensi Asia Afrika, hingga Hotel Savoy Homann yang juga punya sejarah panjang.
Berjalan kaki di area ini akan membawamu pada nuansa kolonial yang kental. Setiap sudut jalan seakan mengajakmu menyelami cerita lama yang masih hidup dalam arsitektur dan suasananya. Apalagi jika kamu menyukai fotografi, Gedung Bank Mandiri dan kawasan sekitarnya adalah surga visual yang wajib kamu abadikan.
Tips Wisata ke Gedung Bank Mandiri Bandung:
- Waktu terbaik berkunjung: Pagi atau sore hari untuk menghindari teriknya matahari dan menikmati pencahayaan terbaik untuk foto.
- Transportasi: Bisa diakses dengan angkutan umum, ojek online, atau jalan kaki jika kamu menginap di sekitar Braga atau Alun-Alun Bandung.
- Dekat dengan spot wisata lain: Museum Konferensi Asia Afrika, Jalan Braga, dan Alun-Alun Bandung hanya berjarak beberapa langkah saja.
- Jangan lupa bawa kamera! Banyak spot bersejarah dan ikonik yang Instagramable.
Menjelajahi Gedung Bank Mandiri dan kawasan Banceuy bukan sekadar wisata sejarah, tapi juga pengalaman mengenal wajah Bandung yang dulu menjadi pusat aktivitas ekonomi dan transportasi. Kalau kamu sedang berlibur ke Bandung, pastikan tempat ini masuk dalam daftar destinasi wisatamu, ya!