Mojang Jajaka Jawa Barat 2025: Wajah Baru Duta Wisata Jawa Barat Telah Lahir!

Jabar Tourism
0

Mojang Jajaka Jabar 2025 (sumber : disparbud jabar)

Jika bicara soal pesona Jawa Barat, tentu tak bisa dilepaskan dari keindahan alam, kekayaan budaya, serta keramahan warganya. Tapi, tahukah kamu bahwa semua itu kini diwakili oleh sosok-sosok muda penuh talenta yang siap membawa nama daerah mereka ke panggung nasional? Ya, mereka adalah para finalis Mojang Jajaka Jawa Barat 2025, duta muda yang siap mempromosikan pariwisata dan budaya Tatar Sunda ke level lebih tinggi!


54 Finalis, 27 Daerah, Satu Semangat

Ajang tahunan ini kembali digelar dan menyedot perhatian para pecinta budaya dan pariwisata lokal. Sebanyak 54 finalis dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat resmi mengikuti rangkaian karantina dan penilaian menuju malam Grand Final yang akan berlangsung pada 20 Juli 2025 di Trans Convention Centre, Bandung.


Mereka bukan hanya tampil rupawan, tetapi juga cerdas, kreatif, dan memiliki semangat tinggi untuk memperkenalkan potensi daerahnya masing-masing. Tak heran jika Mojang Jajaka (atau yang biasa disebut Moka Jabar) selalu dinanti sebagai ajang regenerasi duta wisata dan budaya.


Karantina: Lebih dari Sekadar Persiapan

Proses karantina dimulai sejak 16 Juli 2025, dan lebih dari sekadar pelatihan catwalk atau public speaking, para finalis dibekali berbagai ilmu yang mendalam—dari wawasan budaya, sejarah, etika komunikasi, hingga kemampuan mengemas konten promosi daerah secara digital. Mereka juga diajak mengenal lebih dekat ikon-ikon wisata Jawa Barat, seperti Gedung Sate, serta ikut serta dalam Sunda Karsa Fest 2025.


Tak hanya belajar, para Mojang dan Jajaka juga melakukan sesi Unjuk Kabisa & Sawala pada 19 Juli, yang menjadi ajang untuk menunjukkan bakat, kepemimpinan, serta kepedulian terhadap isu budaya dan pariwisata.


Mojang Jajaka, Lebih dari Duta Wisata

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Iendra Sofyan, ajang Mojang Jajaka bukan hanya soal kompetisi kecantikan atau ketampanan. Lebih dari itu, Moka Jabar menjadi ajang membentuk generasi muda yang “masagi”—cerdas, berkarakter, dan punya kepedulian terhadap akar budaya lokal sambil tetap berpikir global.


"Ajang ini melatih kepemimpinan, kecintaan terhadap tanah air, serta kemampuan menjadi penggerak di tengah masyarakat," ujar Iendra.


Para pemenang nanti akan menjadi duta resmi pariwisata Jawa Barat, mewakili provinsi dalam berbagai forum nasional hingga internasional, serta ikut terlibat dalam berbagai program pengembangan budaya dan ekonomi kreatif di daerahnya.


Finalis dari Pelosok hingga Kota Besar

Yang menarik dari Mojang Jajaka 2025 adalah keragaman latar belakang para finalis. Ada yang berasal dari kota besar seperti Bandung, Bekasi, dan Bogor, hingga daerah yang kaya potensi alam seperti Pangandaran, Garut, dan Cianjur. Masing-masing membawa cerita, kekhasan budaya, serta produk unggulan daerahnya.


Contohnya, finalis dari Kabupaten Pangandaran memperkenalkan potensi ekowisata laut dan budaya nelayan pesisir. Sementara peserta dari Kuningan mengangkat cerita tentang wisata religi dan alam di kaki Gunung Ciremai. Ragam inilah yang menjadi kekuatan Mojang Jajaka Jabar: satu Jawa Barat, banyak warna.


Apa Manfaatnya Bagi Wisatawan?

Buat kamu pecinta wisata, hadirnya Mojang Jajaka berdampak langsung pada perkembangan industri pariwisata. Mereka aktif membuat konten digital, menggelar kampanye budaya, hingga menjadi narahubung wisatawan dalam memperkenalkan destinasi lokal.


Beberapa Moka alumni bahkan telah sukses menjadi pembicara budaya, pemandu wisata profesional, hingga enterpreneur muda di sektor pariwisata dan ekraf. Artinya, ajang ini juga menciptakan efek domino yang mendorong tumbuhnya pariwisata kreatif berbasis komunitas.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)