Bunga Dessri Nur Ghaliyah: Dari Sumedang ke Taiwan, Membawa Musik Sunda ke Panggung Dunia

Jabar Tourism
0

Bunga Dessri Nur Ghaliyah (sumber : instagram/tintadanwarna)

Bicara tentang Jawa Barat, kita sering teringat pada alamnya yang indah, kulinernya yang menggoda, hingga keramahan warganya. Namun ada satu lagi kekayaan yang tak boleh dilewatkan: musik tradisi Sunda. Dan kini, musik tersebut kembali menggema hingga ke panggung internasional lewat sosok Bunga Dessri Nur Ghaliyah, musisi muda asal Sumedang.


Pada Agustus–September 2025, Bunga akan berangkat ke Taiwan untuk mengikuti program Voices of the Ocean: International Austronesian Musicians Residency (VOIMR) 2025. Ajang bergengsi ini mempertemukan para musisi dari berbagai negara Austronesia untuk berkolaborasi, menciptakan karya baru, dan berbagi pengalaman budaya.


Harmoni Sunda di Negeri Orang

Bunga bukan sekadar musisi biasa. Ia dikenal sebagai multiinstrumentalis yang mampu memainkan berbagai alat musik tradisional Sunda—mulai dari rebab, tarompet penca, hingga instrumen bambu. Yang menarik, Bunga selalu membawa instrumen itu dalam setiap perjalanan internasionalnya, sehingga para penonton luar negeri bisa langsung merasakan nuansa musik khas Tatar Priangan.


Sebelumnya, pada 2024, Bunga sudah mencatatkan langkah penting ketika terpilih dalam program OneBeat ke-14 di Amerika Serikat. Dari ribuan pelamar, ia menjadi salah satu yang lolos dan berkesempatan tampil di berbagai kota, sekaligus memperkenalkan budaya Sunda lewat musik.


Dari Sumedang untuk Wisata Budaya

Sumedang sendiri bukan hanya dikenal dengan tahu legendarisnya. Kabupaten ini juga menyimpan banyak warisan budaya yang kaya, mulai dari seni tradisi, kerajinan tangan, hingga musik khas Sunda. Sosok Bunga menjadi cerminan bagaimana potensi budaya daerah bisa diangkat ke panggung global, sekaligus menginspirasi wisatawan untuk datang langsung merasakan atmosfernya di tanah asal.


Bayangkan, mendengar alunan rebab di kaki Gunung Tampomas atau melihat atraksi tarompet penca dalam sebuah festival budaya lokal—itulah pengalaman otentik yang tak bisa ditemui di tempat lain. Kehadiran Bunga di ajang internasional bisa menjadi magnet baru bagi wisatawan yang ingin menjelajah Sumedang, bukan hanya untuk kuliner, tapi juga wisata budaya.


Musik sebagai Jembatan Wisata

Yang membuat kisah Bunga menarik adalah caranya menjadikan musik sebagai jembatan budaya. Ia tak hanya tampil untuk menghibur, tetapi juga berbagi kisah tentang asal-usul alat musik Sunda, filosofi di balik setiap nada, hingga perannya dalam kehidupan masyarakat.


Di Taiwan nanti, ia akan menggelar lokakarya musik dan berkolaborasi dengan musisi lokal. Hal ini sejalan dengan tren wisata global saat ini, di mana wisatawan tak hanya ingin melihat, tetapi juga ikut merasakan dan belajar langsung budaya lokal.


Bangga dengan Musik Sunda

Bagi pecinta wisata budaya, kiprah Bunga adalah sebuah undangan tak tertulis untuk lebih mengenal Sunda. Apa yang ia bawa ke dunia internasional bisa kita temukan langsung di Sumedang dan Jawa Barat: musik yang sarat makna, tradisi yang kaya, dan masyarakat yang menjaga warisan leluhur dengan penuh cinta.


Jadi, jika Anda sedang merencanakan perjalanan ke Jawa Barat, jangan lupa sisihkan waktu untuk menikmati wisata budaya Sunda. Siapa tahu, Anda bisa menyaksikan penampilan Bunga di panggung tanah air setelah ia pulang dari Taiwan, membawa cerita baru dari perjalanannya.


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)