![]() |
Situ Rawa Gede Bekasi (sumber : google maps/Tony Suprianto) |
Di tengah kepadatan kota Bekasi yang terus berkembang, masih ada ruang hijau yang mampu bertahan dari gempuran pembangunan: Situ Rawa Gede. Berlokasi di Kelurahan Bojong Menteng, danau alami ini menjadi salah satu aset penting yang menyimpan cerita panjang, baik sebagai sumber kehidupan maupun saksi perubahan lingkungan.
Nama “situ” dalam bahasa Sunda berarti danau atau waduk. Sementara sebutan “Rawa Gede” merujuk pada rawa berukuran besar yang sejak dahulu menjadi bagian penting ekosistem lokal. Namun, layaknya banyak ruang hijau di perkotaan, situ ini pernah mengalami masa kelam—ditinggalkan, tercemar, hingga sempat dianggap sebagai tempat yang mistis.
Dari Tandon Air Hingga Tempat Pembuangan
Awalnya, Situ Rawa Gede difungsikan sebagai tandon air untuk kebutuhan masyarakat Bojong Menteng, sekaligus menjadi sumber penghidupan bagi sebagian warga. Namun seiring waktu, wajah situ berubah. Fungsinya beralih, bahkan sempat dijadikan lokasi pembuangan sampah rumah tangga, limbah industri, hingga limbah B3 berbahaya. Ditambah lagi, berkembang isu kemistisan yang membuat masyarakat semakin menjauh dari kawasan ini.
Situasi itu mulai berubah pada November 2017, ketika sekelompok pemuda setempat melakukan investigasi terhadap berbagai bentuk pencemaran yang terjadi. Aksi nyata mereka diwujudkan dalam pembersihan besar-besaran pada Juli 2018, yang kemudian dilanjutkan dengan program pemulihan pada November di tahun yang sama. Pohon-pohon kembali ditanam, area situ mulai ditata, hingga perlahan wajah Situ Rawa Gede bertransformasi menjadi ruang publik yang kini bisa dinikmati warga Bekasi.
Keindahan yang Kembali Bangkit
Luasnya yang mencapai sekitar 7 hektar menjadikan Situ Rawa Gede sebagai salah satu danau alami terbesar di Bekasi. Dikelilingi pepohonan rimbun, panorama air yang tenang memantulkan cahaya matahari dan menghadirkan suasana damai, jauh dari hiruk-pikuk lalu lintas kota. Pemandangan ini terasa semakin magis ketika pagi menjelang atau saat matahari terbenam.
Selain menyuguhkan pemandangan indah, danau ini juga menjadi habitat berbagai flora dan fauna. Tumbuhan air seperti teratai dan eceng gondok tumbuh alami di permukaan air, sementara burung-burung liar kerap beterbangan mencari makan di sekitarnya. Keanekaragaman hayati ini menegaskan bahwa Situ Rawa Gede bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga ruang konservasi yang bernilai ekologis.
Aktivitas Rekreasi untuk Semua Usia
Kini, Rawa Gede juga berkembang sebagai lokasi rekreasi warga. Aktivitas memancing menjadi daya tarik utama, dengan beragam ikan air tawar seperti mujair, lele, hingga gabus yang bisa ditemukan di perairannya. Bagi pengunjung yang ingin pengalaman berbeda, tersedia perahu sewaan untuk berkeliling danau sambil menikmati pemandangan dari tengah air.
Tidak hanya itu, jalur setapak di sekeliling danau kerap dimanfaatkan warga untuk berjalan santai atau jogging, terutama saat pagi atau sore. Pepohonan rindang yang menaungi jalur tersebut membuat udara terasa lebih sejuk, menawarkan pengalaman yang jarang ditemukan di kawasan perkotaan. Fasilitas umum seperti area parkir, gazebo, hingga warung-warung kecil juga telah tersedia untuk menunjang kenyamanan pengunjung.
Upaya Konservasi yang Berkesinambungan
Meski kini Situ Rawa Gede telah berbenah, ancaman pencemaran masih menjadi pekerjaan rumah besar. Sampah pengunjung dan kualitas air tetap menjadi perhatian serius. Untuk itu, pemerintah bersama komunitas peduli lingkungan terus menggalakkan program bersih-bersih dan edukasi masyarakat. Penanaman pohon serta pemulihan vegetasi juga dilakukan secara berkala demi menjaga keseimbangan ekosistem.
Upaya ini membuahkan hasil nyata: kualitas lingkungan berangsur membaik, keanekaragaman hayati kembali tumbuh, dan fungsi ekologis situ perlahan pulih.
Potensi Wisata yang Terus Dikembangkan
Potensi wisata Situ Rawa Gede masih terbuka lebar. Pemerintah daerah bersama komunitas pariwisata merancang berbagai gagasan, mulai dari pembangunan taman edukasi berbasis ekosistem, penyediaan spot foto menarik, hingga penyelenggaraan festival budaya yang bisa mengangkat citra kawasan ini sebagai destinasi wisata unggulan Bekasi.
Situ Rawa Gede bukan hanya ruang hijau yang indah, melainkan juga simbol perjuangan masyarakat dalam menjaga alam di tengah tekanan pembangunan. Bagi warga yang ingin melepas penat tanpa harus jauh-jauh keluar kota, danau ini adalah pilihan tepat. Ia menjadi pengingat bahwa bahkan di jantung kota industri sekalipun, alam masih bisa menemukan ruang untuk bertahan—dan memberikan ketenangan bagi siapa pun yang datang menikmatinya.