![]() |
Kunjungan Menbud Fadli Zon ke Situs Cangkuang Garut (sumber : instagram/garutkab_official) |
Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, melakukan kunjungan kerja bersejarah ke Kabupaten Garut, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan Kementerian Kebudayaan dalam mengangkat kearifan lokal dan melestarikan peninggalan masa lampau. Melalui kunjungan ini, Menbud tidak hanya menyimak jejak budaya tetapi juga merasakan langsung harmoni keberagaman yang tumbuh di tengah masyarakat lokal.
Tujuan utama perjalanan ini adalah Situs Cangkuang—kompleks bersejarah yang mencakup Kampung Pulo, Makam Eyang Embah Arif Muhammad, Candi Cangkuang, serta Museum Situs Cagar Budaya Candi Cangkuang. Menbud Fadli Zon memulai rangkaian kegiatan dengan menumpang perahu rakit tradisional melintasi Danau Cangkuang, menciptakan momen simbolik perpaduan alam dan sejarah.
Setibanya di tepian Desa Cangkuang, rombongan disambut alunan kesenian Rudat. Tak berhenti di situ, sebuah prosesi adat siraman tujuh kendi dilakukan sebagai simbol penyucian diri sebelum memasuki Kampung Pulo. Air siraman berasal dari tujuh mata air—enam di dalam kampung dan satu dari sumur Masjid Kampung Pulo—yang diyakini memiliki makna spiritual mendalam.
Kampung Pulo: Perpaduan Sejarah dan Spiritualitas
![]() |
Kunjungan Menbud Fadli Zon ke Situs Cangkuang Garut (sumber : instagram/garutkab_official) |
Kampung Pulo adalah permukiman adat unik yang hanya terdiri dari tujuh rumah. Warga kampung merupakan keturunan langsung Arif Muhammad, tokoh penyebar Islam dari Kerajaan Mataram pada abad ke-17. Selain sebagai tempat tinggal, kawasan ini menjadi ruang hidup yang sarat filosofi.
Ketua Masyarakat Adat, Zaki Munawar, menjelaskan bahwa jumlah rumah yang tetap tujuh adalah bentuk penghormatan kepada leluhur. “Aturan ini tidak hanya tradisi, tapi juga simbol keseimbangan hidup,” ujarnya. Di tengah kampung berdiri Candi Cangkuang, peninggalan Hindu abad ke-8 yang menjadi bukti harmoninya dua keyakinan besar di satu wilayah.
Tak jauh dari candi, terdapat Museum Situs Cagar Budaya Candi Cangkuang yang menyimpan artefak bersejarah, termasuk foto-foto lama dan replika peninggalan. Di sisi lain, makam Eyang Embah Arif Muhammad menjadi tujuan ziarah yang ramai dikunjungi, terutama oleh mereka yang ingin mempelajari sejarah Islam di Tatar Sunda.
Inovasi dan Rencana Pengembangan
![]() |
Kunjungan Menbud Fadli Zon ke Situs Cangkuang Garut (sumber : instagram/garutkab_official) |
Dalam kunjungan ini, Menbud Fadli Zon juga meresmikan program digitalisasi arsip dan peta interaktif Situs Cangkuang. Inovasi ini memungkinkan wisatawan maupun pelajar mengakses informasi sejarah melalui platform daring.
Tak hanya itu, digelar pula workshop budaya antargenerasi yang mempertemukan para pelestari budaya, mulai dari anak muda hingga para sesepuh Kampung Pulo. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat transfer pengetahuan dan rasa memiliki terhadap warisan budaya.
Menbud juga mengumumkan rencana revitalisasi kawasan, termasuk penambahan jalur wisata terintegrasi, signage informatif, dan paket wisata edukasi yang menggabungkan kunjungan ke candi, museum, dan permukiman adat.
Destinasi Wajib bagi Pencinta Wisata Budaya
Situs Cangkuang adalah contoh nyata bagaimana sejarah, alam, dan kearifan lokal dapat hidup berdampingan. Perpaduan pemandangan dan cerita masa lalu menjadikan tempat ini tak hanya indah di mata, tapi juga kaya makna bagi jiwa.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbeda, kunjungan ke Situs Cangkuang bisa menjadi perjalanan yang memadukan keindahan visual, sentuhan spiritual, dan pembelajaran sejarah yang mendalam.