Bandung Bercahaya! Festival BDG Lights 2025 Ubah Laswi Heritage Jadi Surga Cahaya

Jabar Tourism
0

Festival BDG Lights 2025 (aumber : disparbud jabar)

Kota Bandung kembali menegaskan predikatnya sebagai Kota Desain Dunia versi UNESCO lewat gelaran spektakuler BDG Lights 2025. Festival cahaya berskala kota ini berlangsung selama tiga malam, pada 3–5 Oktober 2025, di kawasan Laswi Heritage — sebuah kompleks gudang tua bersejarah yang kini disulap menjadi ruang seni penuh warna dan makna.


Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, turut hadir membuka acara yang menjadi bagian dari rangkaian Bandung Design Biennale (BDB) 2025 dengan tema besar “Archiving Innovation.” Ajang dua tahunan ini selalu dinantikan karena menghadirkan kolaborasi lintas disiplin antara seniman, desainer, dan komunitas kreatif dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri.


“Menata Gelap”, Merangkai Cahaya di Tengah Warisan Kota

Dengan tajuk unik “Menata Gelap”, BDG Lights 2025 tidak hanya memamerkan lampu-lampu indah, tapi juga menyajikan perjalanan visual yang memadukan teknologi dan seni.

Bangunan tua di kawasan Laswi menjadi kanvas bagi projection mapping, menghadirkan pertunjukan cahaya yang menari di dinding-dinding bersejarah. Pengunjung seakan diajak berjalan di antara instalasi interaktif, ruang imersif, dan penampilan musik yang menambah atmosfer magis malam Bandung.


Festival ini digagas oleh BDGconnex bersama panitia Bandung Design Biennale 2025, menghadirkan sinergi antara kreator lokal dan internasional. Tak hanya seniman profesional, banyak juga pelajar dan mahasiswa yang ambil bagian lewat kompetisi Facade Projection Mapping, menggunakan gedung “Gudang 12 & 18” sebagai media eksplorasi visual mereka.


Panggung Kreativitas dan Kolaborasi

Lebih dari sekadar hiburan, BDG Lights 2025 menjadi ruang belajar dan berbagi ide. Tercatat ada 28 kreator profesional, 18 kreator pelajar, 12 seniman media baru, dan 11 musisi yang terlibat. Selain itu, festival ini juga menggelar talkshow, workshop, dan program edukatif yang mempertemukan para pelaku industri kreatif lintas bidang.


Acara ini terbuka untuk umum setiap hari mulai pukul 13.00 hingga 22.00 WIB, menjadikannya destinasi sempurna untuk wisata malam di Bandung. Pengunjung tidak hanya menikmati visual memukau, tapi juga dapat mengikuti diskusi ringan tentang seni, desain, dan teknologi.


Kawasan Laswi Heritage pun menjadi magnet tersendiri. Gedung tua yang dahulu merupakan gudang kereta api tahun 1928 kini tampil memukau dalam balutan cahaya modern—menjadi simbol dialog antara masa lalu dan masa depan Bandung.


Lebih dari Sekadar Festival Cahaya

BDG Lights 2025 merupakan bagian dari rangkaian besar Bandung Design Biennale, yang juga meliputi berbagai kegiatan menarik seperti:


- Design Archive: Ourchetype × BDB ’25, pameran interaktif yang mengeksplorasi arsip dan proses desain.

- Arkiv Vilmansa × BDB '25, pameran seni visual kontemporer dengan sentuhan budaya pop.

- Design Forum: Idea to Invention, ruang diskusi gagasan kreatif lintas profesi.

- Bandung Design Market, bazar produk kreatif lokal.

- Design Picnic “nLembah Riang: Back to Nature”, kegiatan outdoor bertema alam.

- Serta UNESCO Cities of Design Subnetwork Meeting 2025, forum internasional yang memperkuat posisi Bandung di kancah global.


Harga tiket untuk mengikuti acara bervariasi, mulai dari Rp20.000 hingga Rp319.000, tergantung jenis kegiatan yang dipilih. Meski begitu, banyak area pameran yang bisa dinikmati secara gratis oleh masyarakat umum.


Cahaya yang Menyulut Inspirasi

Melalui BDG Lights 2025, Bandung menunjukkan bagaimana inovasi bisa berpadu dengan pelestarian warisan budaya. Cahaya-cahaya yang menari di antara dinding tua Laswi bukan hanya pertunjukan visual, melainkan simbol semangat kota ini dalam menghidupkan kembali ruang-ruang lama menjadi sumber inspirasi baru.


Bagi wisatawan, festival ini menawarkan pengalaman wisata malam yang tak biasa—memadukan sejarah, seni, dan teknologi dalam satu lanskap urban yang memesona. Bagi warga Bandung sendiri, BDG Lights menjadi bukti bahwa kota ini tak pernah berhenti berkreasi.


Ketika langit malam Bandung diterangi oleh ribuan cahaya yang membentuk karya visual menakjubkan, satu hal menjadi jelas: Bandung bukan hanya kota kreatif, tapi juga kota yang mampu membuat sejarahnya terus bersinar.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)