![]() |
Galendo Ciamis (sumber : pinterest) |
Berkunjung ke Kabupaten Ciamis tak akan terasa lengkap tanpa membawa pulang galendo, oleh-oleh tradisional yang sudah melegenda. Camilan ini terbuat dari ampas minyak kelapa, hasil sampingan dari proses pembuatan minyak secara tradisional. Meski berasal dari bahan sisa, galendo justru memiliki cita rasa manis dan gurih yang menggoda, menjadikannya simbol kearifan dan ketekunan masyarakat Ciamis.
Galendo tidak hanya bisa dinikmati langsung, tapi juga kerap dijadikan campuran untuk berbagai masakan khas seperti dage atau colok gebrug, dua kuliner lokal yang tak kalah populer.
Proses Pembuatan Galendo: Perjuangan dalam Setiap Adukannya
Membuat galendo membutuhkan kesabaran luar biasa. Ratusan butir kelapa tua dikupas dan diparut menggunakan mesin tradisional, lalu diperas untuk diambil saripatinya. Cairan pekat ini diendapkan selama beberapa jam hingga terbentuk lapisan kental yang siap dimasak.
Proses memasaknya pun menjadi bagian paling menantang. Saripati kelapa dimasak di atas tungku besar dengan bahan bakar sabut atau batok kelapa. Selama sekitar empat jam, adonan harus terus diaduk agar tidak gosong. Bau harum kelapa yang khas akan memenuhi udara—sebuah aroma yang menandakan perjuangan panjang menuju kelezatan.
Setelah minyak kelapa dan saripatinya terpisah, bagian padat dikeringkan hingga minyaknya benar-benar hilang. Hasilnya adalah galendo yang lembut namun sedikit renyah, dengan rasa manis dan gurih yang berpadu sempurna.
Dari Dapur Kampung ke Oleh-Oleh Kekinian
Kini, galendo tak lagi hanya diproduksi di dapur desa. Banyak pelaku UMKM Ciamis mengemasnya secara modern dan menghadirkan berbagai varian rasa, seperti original, cokelat, durian, hingga pandan. Bahkan, ada juga galendo bubuk yang bisa dijadikan bahan tambahan kue atau taburan pada makanan tradisional Sunda.
Di sepanjang jalan utama menuju pusat kota Ciamis, toko-toko oleh-oleh menampilkan galendo dalam berbagai bentuk dan kemasan menarik. Dengan harga mulai dari Rp10.000 hingga Rp30.000, galendo menjadi pilihan sempurna bagi wisatawan yang ingin membawa pulang cita rasa khas Priangan Timur.
Galendo, Cerminan Nilai Tradisi dan Ketekunan
Lebih dari sekadar kudapan, galendo mencerminkan semangat hidup masyarakat Ciamis yang pandai memanfaatkan setiap sumber daya alam. Dari bahan yang dulu dianggap tak bernilai, mereka menciptakan produk unggulan yang kini menjadi identitas daerah.
Beberapa pengrajin bahkan membuka wisata edukasi galendo, tempat pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatannya dan menikmati galendo hangat yang baru diangkat dari tungku. Pengalaman ini bukan hanya menggugah selera, tapi juga memperkaya wawasan tentang budaya lokal yang terus dijaga.
Galendo Ciamis bukan sekadar oleh-oleh; ia adalah cerita tentang warisan rasa dan budaya. Setiap gigitan menyimpan kisah perjuangan, kesabaran, dan cinta terhadap tradisi. Tak heran, banyak wisatawan yang mengatakan bahwa sekali mencicipi galendo, rasanya ingin kembali lagi ke Ciamis—bukan hanya untuk menikmati manisnya, tapi juga kehangatan orang-orang yang membuatnya dengan sepenuh hati.