![]() |
Docang Khas Cirebon (sumber : pinterest) |
Cirebon, kota yang dikenal dengan sebutan "Kota Udang," menyimpan kekayaan kuliner yang tak kalah menggugah selera. Terletak di pesisir utara Jawa Barat, Cirebon menawarkan ragam hidangan khas yang memiliki identitas rasa unik. Menariknya, cita rasa kuliner di kota ini tidak hanya berbeda dari makanan khas Jawa Barat pada umumnya, tetapi juga memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dari sajian khas Jawa Tengah.
Salah satu kuliner khas Cirebon yang masih jarang dikenal luas adalah docang. Hidangan tradisional ini sekilas mirip dengan lontong sayur, tetapi memiliki sentuhan khas yang membuatnya berbeda. Nama "docang" sendiri merupakan gabungan dari dua kata, yakni "bodo" yang berarti oncom dan "kacang" yang merujuk pada taoge, dua bahan utama dalam hidangan ini.
Kenikmatan Docang yang Menggugah Selera
Docang disajikan dengan komposisi sederhana tetapi kaya rasa. Seporsi docang terdiri dari potongan lontong, parutan kelapa, daun singkong, daun kucai, taoge, dan kerupuk, yang kemudian disiram dengan kuah khas bernama kuah dage atau oncom. Kuah ini dibuat dari ampas tahu yang dicampur dengan sedikit bungkil kacang tanah, menghasilkan cita rasa gurih yang khas. Bagi pecinta makanan pedas, sambal cabai rawit sering ditambahkan sebagai pelengkap yang semakin menggugah selera.
Meski tidak banyak dikenal di luar Cirebon, docang justru merupakan makanan yang cukup populer di kota asalnya. Hidangan ini kerap dijadikan pilihan sarapan oleh masyarakat setempat. Di pagi hari, tidak sulit menemukan pedagang docang keliling yang menjajakan kuliner ini dengan harga yang sangat terjangkau, berkisar antara Rp7.000 hingga Rp10.000 per porsi.
Sejarah Unik di Balik Seporsi Docang
Selain kelezatannya, docang juga menyimpan cerita sejarah yang menarik. Konon, hidangan ini sudah ada sejak masa Wali Songo dan memiliki kisah yang unik serta sedikit bernuansa mistis. Mengutip dari berbagai sumber, ada sebuah legenda yang menyebutkan bahwa docang awalnya diciptakan sebagai bagian dari rencana jahat seorang pangeran bernama Rengganis.
Dikisahkan bahwa Pangeran Rengganis yang tidak menyukai keberadaan Wali Songo mencoba menyingkirkan mereka dengan meracuni makanan yang dibuatnya sendiri. Namun, rencana tersebut justru berakhir di luar dugaan. Saat Wali Songo menyantap hidangan tersebut di Masjid Sang Cipta Rasa, bukannya jatuh sakit, mereka justru menyukai rasanya dan bahkan ketagihan. Sejak saat itu, docang menjadi salah satu makanan yang terus diwariskan hingga kini.
Docang, Kuliner yang Wajib Dicoba di Cirebon
Sebagai salah satu kota dengan warisan kuliner yang beragam, Cirebon menawarkan berbagai hidangan yang layak untuk dicicipi, dan docang adalah salah satunya. Bagi siapa pun yang berkunjung ke kota ini, menikmati seporsi docang di pagi hari bisa menjadi pengalaman kuliner yang unik dan berkesan.
Jadi, jika Anda berkesempatan menjelajahi Cirebon, jangan lupa mencicipi docang! Hidangan sederhana ini tidak hanya menyajikan kelezatan dalam setiap suapan, tetapi juga membawa kisah sejarah yang menarik untuk diketahui.