Saung Angklung Udjo: Pusat Seni Pertunjukan Budaya dan Pelestarian Angklung di Indonesia 

Dede Diaz Abdurahman
3 minute read
0

Seni Pertunjukan Angklung di Saung Angklung Udjo (sumber : Kemenparekraf)

Saung Angklung Udjo adalah salah satu destinasi wisata budaya yang sangat populer di Indonesia. Tempat ini tidak hanya berfokus pada pelestarian angklung, tetapi juga memberikan dampak besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.


Perjalanan Saung Angklung Udjo dalam melestarikan seni angklung tidaklah mudah. Sanggar ini didirikan oleh Udjo Ngalagena bersama istrinya, Uum Sumiati. Mang Udjo, panggilan akrabnya, merupakan murid dari Daeng Soetigna, seorang seniman angklung asal Pameungpeuk, Garut. Daeng Soetigna sendiri pernah tampil dalam Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955.


Meskipun sudah akrab dengan angklung sejak kecil, Mang Udjo banyak belajar tentang seni pertunjukan angklung dari Daeng Soetigna. Berbekal ilmu yang diperoleh, ia bersama istrinya mendirikan Saung Angklung Udjo pada tahun 1966.


Awalnya, sanggar ini hanya menawarkan pelatihan angklung bagi anak-anak di sekitar rumah mereka. Namun, seiring waktu, Saung Angklung Udjo mulai dikenal luas. Pada tahun 1971, Dinas Pariwisata Kota Bandung menetapkan tempat ini sebagai destinasi wisata. Sejak saat itu, wisatawan lokal maupun mancanegara mulai berkunjung.


Di tahun yang sama, pemerintah memberikan dukungan kepada Mang Udjo untuk terus mengembangkan sanggarnya. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah beasiswa untuk studi banding pengolahan bambu ke Thailand. Upaya ini semakin mempercepat perkembangan Saung Angklung Udjo sebagai pusat budaya dan wisata.


Peran Saung Angklung Udjo dalam Pariwisata

Sejak ditetapkan sebagai destinasi wisata budaya di Bandung, Saung Angklung Udjo selalu ramai dikunjungi wisatawan. Awalnya, strategi promosi mereka dilakukan dengan cara mengundang dan mengunjungi sekolah-sekolah untuk menampilkan pertunjukan angklung.


Strategi ini sukses besar. Bahkan, sejak tahun 1990, jumlah wisatawan asing yang datang ke Saung Angklung Udjo semakin meningkat. Kini, Saung Angklung Udjo menjadi salah satu pusat wisata budaya yang tidak hanya menawarkan pertunjukan angklung, tetapi juga berbagai aktivitas edukatif, seperti pelatihan bermain angklung, workshop seni, hingga pengalaman menginap di guest house bernuansa Sunda.


Salah satu daya tarik utama Saung Angklung Udjo adalah metode unik mereka dalam mengajarkan angklung kepada wisatawan. Dengan panduan instruktur yang sederhana, pengunjung, termasuk mereka yang belum pernah mengenal angklung sebelumnya, dapat dengan cepat memainkannya. Hal ini membuat banyak wisatawan, baik lokal maupun asing, tertarik untuk mencoba dan mendalami alat musik khas Indonesia ini.


Pertunjukan di Saung Angklung Udjo diadakan setiap hari pada pukul 15.30 WIB. Jika terdapat reservasi khusus, jadwal pertunjukan dapat dibagi menjadi empat sesi, yaitu pagi, siang, sore, dan malam.


Prestasi dan Pengakuan Internasional

Saung Angklung Udjo telah menorehkan berbagai prestasi baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Sejak tahun 1980-an, kelompok ini sudah sering menerima undangan untuk tampil di luar negeri. Beberapa pencapaian penting mereka meliputi:

  • Tahun 1982: Menggelar pertunjukan di Den Haag, Belanda.
  • Tahun 1985: Tampil di Kepulauan Solomon.
  • Tahun 1988: Mengadakan pertunjukan di Riyadh, Arab Saudi.
  • Tahun 1995: Beraksi di Jepang.
  • Tahun 1996: Tampil di London, Inggris.


Pada awal 2000-an, Saung Angklung Udjo berkolaborasi dengan penyanyi Sherina dalam sebuah konser. Popularitas mereka terus meningkat, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Pada tahun 2001, Saung Angklung Udjo mendapat kehormatan untuk memberikan pelatihan angklung di Fukuoka, Jepang.


Prestasi lainnya yang dicapai termasuk:

  • Tahun 2004: Menerima penghargaan Heritage and Cultural Gold Award di Pulau Jeju, Korea Selatan.
  • Tahun 2011: Berhasil memecahkan rekor dunia Guinness World Records dengan jumlah peserta permainan angklung terbanyak, yang melibatkan lebih dari 5.000 orang di Amerika Serikat.
  • Tahun 2016: Memenangkan penghargaan Best ASEAN Cultural Preservation Effort dalam ASEANTA Award di Filipina.
  • Tahun 2017 dan 2018: Berpartisipasi dalam Festival Kampung Indonesia di Stockholm, Swedia.


Saung Angklung Udjo tidak hanya menjadi simbol pelestarian budaya, tetapi juga membuktikan bahwa seni tradisional dapat berkembang dan dikenal luas di tingkat global. Dengan berbagai pencapaian ini, Saung Angklung Udjo terus menjadi kebanggaan Indonesia dalam melestarikan dan mempromosikan budaya angklung ke seluruh dunia.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)