Menyusuri Sejarah Payung Geulis Kerajinan Khas Tasikmalaya

Jabar Tourism
1 minute read
0

Pengrajin Payung Geulis Tasikmalaya (sumber: pinterest)
Tasikmalaya, salah satu daerah di Jawa Barat, dikenal memiliki kekayaan seni kerajinan tangan yang beragam. Salah satu kerajinan yang telah lama menjadi ikon adalah Payung Geulis. Nama "Payung Geulis" berasal dari dua kata. "Payung" merujuk pada alat pelindung dari hujan atau panas, sedangkan "Geulis" dalam bahasa Sunda berarti "cantik" atau "indah." Secara harfiah, Payung Geulis dapat diartikan sebagai "Payung yang indah."

Menurut informasi dari Wikipedia, Payung Geulis pertama kali diciptakan pada tahun 1930 oleh H. Muhyi, seorang tokoh masyarakat yang dihormati di Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Tasikmalaya. Awalnya, payung ini dirancang sebagai alat perlindungan dari cuaca ketika H. Muhyi pergi ke ladang. Namun, desainnya yang unik, dengan motif bunga dan dedaunan, menarik perhatian masyarakat. Hal ini menginspirasi warga lain untuk membuat payung serupa.


Payung Geulis dibuat menggunakan kerangka bambu yang dirangkai secara teliti. Setelah itu, kerangka tersebut dilapisi dengan kertas, dan ujung-ujungnya diperkuat menggunakan kanji. Salah satu tahapan menarik dalam proses ini adalah "ngararawat," yaitu menghias bagian dalam kerangka dengan benang warna-warni. Proses pengerjaan payung ini mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan payung setelah diberi lapisan kanji, sehingga hasil akhirnya kuat dan tahan lama. Setelah kering, payung diberi warna dan dihiasi dengan lukisan motif bunga secara manual.


Meskipun sebagian besar prosesnya dilakukan secara manual atau handmade, gagang payung dibuat menggunakan mesin. Pewarnaan dilakukan dengan sangat hati-hati, menggunakan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan atau bahan organik lainnya.


Kini, Payung Geulis bukan hanya sekadar alat pelindung dari panas atau hujan, tetapi juga dianggap sebagai simbol keindahan dan budaya. Banyak yang menggunakannya sebagai dekorasi ruangan karena daya tarik estetikanya. Lebih dari itu, Payung Geulis memiliki nilai budaya yang tinggi karena tradisi pembuatannya diwariskan secara turun-temurun di masyarakat Tasikmalaya, menjadikannya bagian penting dari warisan budaya lokal.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)