Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar baru-baru ini meninjau perkembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Bandung dalam rangka mendukung sektor ini sebagai bagian dari #NewEngineofGrowth. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Bandung sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif terkemuka di Indonesia. Irene Umar mengapresiasi kolaborasi luar biasa antara pelaku ekraf yang mencerminkan visi, nilai, dan karakter kreatif Kota Bandung, yang bahkan telah diakui UNESCO sebagai "Creative City of Design."
Kunjungan Irene Umar mencakup berbagai destinasi penting seperti KCIC Halim, Hallway Space, Tab Space, hingga diskusi bersama pelaku ekraf di Bandung Creative Hub. Dalam berbagai kesempatan, Irene menunjukkan kekaguman atas semangat kolaborasi di Bandung yang sangat potensial untuk mendukung ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru. Hal ini sejalan dengan visi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang menargetkan pertumbuhan ekonomi kreatif hingga 8 persen pada tahun 2029.
Kolaborasi dan Komitmen untuk Ekonomi Kreatif Berkelanjutan
Dalam diskusi yang berlangsung di Bandung Creative Hub pada 11 Januari 2024, Irene Umar bersama Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu, bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Tim Dossier Bandung untuk UCCN, Komite Ekonomi Kreatif Bandung, dan Bandung Creative City Forum. Topik pembahasan berpusat pada penguatan ekosistem kreatif Kota Bandung sebagai "Creative City of Design."
Galih Sedayu, Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Bandung, menyambut baik kunjungan ini. "Terima kasih Mba Wamenekraf dan Ibu Deputi atas kunjungan dan pencerahan yang dilimpahkan sehingga bisa terhubung dengan para pelaku ekonomi kreatif di Kota Bandung," ungkap Galih. Ia juga menegaskan pentingnya kunjungan ini sebagai bentuk investasi sosial yang akan menghimpun energi dan sinergi bagi kemajuan ekonomi kreatif di Indonesia.
Mendorong Kebijakan Berbasis Data
Dalam rangka mewujudkan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan, Irene Umar menegaskan bahwa kebijakan yang dibuat harus berbasis data. Oleh karena itu, kunjungan seperti ini menjadi langkah konkret untuk memahami kebutuhan dan tantangan para pelaku ekonomi kreatif di lapangan. Irene juga mengapresiasi kreativitas para pelaku ekraf yang menjadikan kekayaan budaya dan talenta lokal sebagai modal utama pengembangan sektor ini.
Salah satu destinasi yang menarik perhatian Irene adalah The Hallway Space, sebuah cipta kawasan yang menjadi ruang berkarya bagi para kreator muda Bandung. Tempat ini tidak hanya menjadi inkubator bagi ide-ide baru tetapi juga mempromosikan kolaborasi lintas sektor yang esensial untuk keberlanjutan ekonomi kreatif.
Melalui kunjungannya, Irene Umar berharap Bandung terus menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dan kreativitas mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Ekonomi kreatif bukan hanya tentang menghitung, tetapi juga tentang terhubung," tutup Galih Sedayu, menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai sosial dalam mendukung pertumbuhan sektor ini. Dengan dukungan pemerintah dan semangat kolaborasi yang kuat, Bandung siap menjadi bagian penting dari perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.