![]() |
Masjid Agung Manonjaya (sumber : pinterest) |
Berdiri megah di tengah hiruk-pikuk kehidupan Tasikmalaya, Masjid Agung Manonjaya bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan panjang Islam di tanah Pasundan. Dengan status sebagai bangunan cagar budaya, masjid ini tidak hanya menjadi tempat berlabuhnya doa-doa, tetapi juga destinasi wisata religi yang menyimpan nilai sejarah tinggi. Setiap sudutnya menghadirkan kisah tentang bagaimana agama Islam berkembang dan berakar di daerah ini sejak ratusan tahun lalu.
Dibangun pada tahun 1832 pada masa kepemimpinan Bupati Raden Tumenggung Wiradadaha VIII (R. Angadipa II), masjid ini merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah berdirinya Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya di Manonjaya. Dirancang oleh Patih Raden Tumenggung Danuningrat, Masjid Agung Manonjaya mengusung gaya arsitektur Islam klasik yang menawan. Keindahannya masih terasa hingga kini, dengan ornamen-ornamen artistik yang menghiasi dinding dan tiang penyangganya. Bentuknya yang kokoh mencerminkan keteguhan iman masyarakat pada zamannya, sementara keasliannya tetap terjaga berkat perlindungan Undang-Undang Kepurbakalaan.
Menariknya, masjid ini menjadi salah satu dari dua masjid agung di Jawa Barat yang mendapat perlindungan langsung dari Badan Arkeologi RI, bersanding dengan Masjid Agung Sumedang. Dengan usianya yang telah mencapai hampir dua abad, bangunan ini tetap berdiri anggun, menghadap ke timur langsung ke Alun-Alun Manonjaya, menghadirkan panorama khas masjid-masjid tua yang sarat makna. Dua menara kembar yang menjulang tinggi, dikenal sebagai Menara Palangan (Laki-Laki) dan Menara Pawadonan (Perempuan), masih mempertahankan keasliannya hingga kini, menjadi simbol keseimbangan dalam kehidupan umat.
Memasuki halaman masjid, kita akan disambut oleh taman asri yang kini mempercantik area sekitar. Dengan luas bangunan mencapai 1.250 meter persegi, masjid ini mampu menampung sekitar 5.000 jemaah, menjadikannya pusat kegiatan keagamaan yang masih aktif hingga kini. Sebanyak 61 tiang tembok besar menopang bangunan, menghadirkan kesan kokoh dan anggun yang semakin menegaskan keistimewaannya. Letaknya yang strategis diapit oleh jalan raya utama membuat keindahan dan keagungan masjid ini mudah terlihat dari berbagai penjuru.
Kini, Masjid Agung Manonjaya tak hanya menjadi tempat untuk menunaikan ibadah, tetapi juga ruang bagi mereka yang ingin menyelami sejarah Islam di Tasikmalaya. Di sini, pengunjung dapat menikmati suasana religius yang syahdu, menyentuh jejak masa lalu yang masih terjaga, sekaligus merasakan ketenangan di tengah rindangnya taman yang menghiasi halaman masjid. Sebuah perwujudan nyata bahwa nilai sejarah dan spiritual bisa berjalan beriringan dalam harmoni yang indah.