Bukan Cuma Tahu, Sumedang Juga Punya Sajian Unik Bernama Soto Bongko

Jabar Tourism
2 minute read
0

Soto Bongko Sumedang (sumber : instagram/asfarini)

Kalau menyebut nama Sumedang, biasanya langsung terlintas satu ikon kuliner yang sudah melekat kuat di benak masyarakat: tahu Sumedang. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih memang sukses mencuri hati banyak pecinta makanan. Tak heran, camilan legendaris ini bahkan mudah ditemukan di luar wilayah asalnya.


Namun, Sumedang ternyata menyimpan lebih dari sekadar tahu. Di balik popularitas si kotak renyah itu, ada sajian tradisional lain yang tak kalah menggoda dan sayang untuk dilewatkan, yaitu soto bongko. Kuliner ini menjadi salah satu kebanggaan lokal yang menawarkan sensasi berbeda dari soto-soto lainnya yang biasa kita temui di daerah lain.


Seperti halnya rendang dari Minang atau rawon dari Jawa Timur, soto menjadi menu yang hadir dalam berbagai versi di penjuru Nusantara. Masing-masing daerah memiliki kekhasan tersendiri, baik dari segi bumbu, kuah, cara penyajian, hingga isiannya. Nah, Sumedang punya versi khasnya yang disebut soto bongko—dan ini bukan sembarang soto.


Satu hal yang langsung mencuri perhatian dari soto bongko adalah tampilan kuahnya. Kuahnya berwarna kuning kemerahan, cenderung pekat, bahkan ada yang tampak cokelat kemerahan. Sekilas, penampilannya mirip dengan kuah lontong sayur, tapi jangan salah—rasa dan komposisinya punya ciri khas tersendiri.


Yang bikin unik, kuah ini dimasak bersama irisan labu siam yang dipotong kecil-kecil. Racikan bumbunya pun kaya, terdiri dari bawang putih, bawang merah, kunyit, lengkuas, kemiri, cabai, serta tak lupa santan yang membuat rasa kuahnya semakin gurih dan hangat di tenggorokan.


Kalau biasanya soto disajikan dengan nasi atau ketupat, soto bongko justru menggunakan lontong sebagai bahan utama. Namun, lontong yang digunakan bukan lontong biasa. Dalam bahasa lokal, bongko merujuk pada lontong berukuran besar. Satu bongko bisa dibuat dari setengah kilogram beras yang dimasak dengan air bercampur kapur sirih, menghasilkan lontong berdiameter 5 hingga 20 cm. Teksturnya padat tapi tetap lembut, pas banget disantap sebagai menu utama.


Dalam seporsi soto bongko, Anda akan menemukan perpaduan bahan yang lengkap dan menggoda: potongan bongko, tauge rebus, kerupuk atau emping yang renyah, potongan tahu Sumedang, ditambah siraman kecap manis, perasan jeruk nipis, sambal pedas, dan taburan bawang goreng yang menggugah selera.


Rasa yang ditawarkan pun kaya dan kompleks. Gurih dari santan dan tahu Sumedang, manis dari kecap, segar dari jeruk nipis, serta sedikit sengatan pedas dari sambal—semuanya berpadu harmonis dalam satu mangkuk. Hangat dan nyaman, seperti pelukan di tengah dinginnya udara pegunungan Sumedang.


Bagi para pencinta soto, mencoba soto bongko bisa jadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Apalagi, Anda tidak perlu repot mencarinya. Penjual soto bongko tersebar di berbagai sudut kota Sumedang, dari warung sederhana hingga pedagang kaki lima yang siap menyajikan kelezatan lokal ini setiap hari.


Jadi, lain kali Anda mampir ke Sumedang, jangan hanya berburu tahu. Sisihkan waktu untuk menyicipi seporsi soto bongko—karena cita rasa khas daerah ini pantas untuk dikenang, bukan sekadar diceritakan.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)
April 26, 2025