Disparbud Jabar Dorong Pelaku Ekraf Bekasi Lebih Kreatif dan Terlindungi Lewat Workshop Fotografi, Storytelling, dan HKI

Jabar Tourism
2 minute read
0

Disparbud Jabar Gelar Workshop di Bekasi (sumber : disparbud jabar)

Bekasi makin bersinar di peta ekonomi kreatif Jawa Barat. Kamis, 24 April 2025 lalu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat menggandeng para pelaku ekraf dari Bekasi dan sekitarnya dalam sebuah kegiatan yang tak hanya menggugah kreativitas, tapi juga memperkuat perlindungan terhadap hasil karya mereka. Bertempat di Gedung Creative Center Kota Bekasi, sebanyak 24 pelaku usaha kreatif dari Kota dan Kabupaten Bekasi serta Karawang diajak mendalami dunia fotografi, teknik bercerita (storytelling), hingga pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI).


Workshop ini tak digelar sembarangan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari penyusunan katalog ekonomi kreatif yang menjadi bagian dari program Uniqlo Neighborhood Collaboration—sebuah inisiatif kolaboratif antara Disparbud Jabar dan PT Fast Retailing Indonesia (Uniqlo Indonesia). Tujuannya? Memberikan ruang dan panggung lebih besar bagi para pelaku kreatif lokal untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas, tak hanya di tingkat lokal tapi juga nasional bahkan internasional.


Menurut Kepala Disparbud Jawa Barat, Lendra Sofyan, sektor ekonomi kreatif merupakan tulang punggung pembangunan daerah. Ia menekankan bahwa di tengah derasnya tantangan zaman, dukungan terhadap usaha kecil dan menengah harus terus diperkuat melalui berbagai inisiatif seperti workshop ini.


"Sektor ekraf adalah salah satu pilar utama pembangunan di Jabar. Lewat kegiatan ini, kami ingin para pelaku ekraf meningkatkan kemampuan mereka, terutama dalam memasarkan produk melalui media visual dan narasi yang kuat. Katalog ini nantinya bukan hanya alat promosi, tapi juga peluang besar untuk menjalin kerja sama dengan banyak pihak," jelas Lendra.


Lebih jauh, Lendra juga menyebutkan bahwa katalog hasil dari workshop ini diharapkan bisa memperkuat posisi produk lokal di tengah persaingan yang ketat. "Dengan visibilitas yang meningkat, para pelaku kreatif bisa menjangkau pasar yang lebih luas, membangun jaringan kemitraan, dan tentunya meningkatkan daya saing produk mereka," tambahnya.


Namun tak hanya berhenti pada aspek visual dan naratif, peserta workshop juga dibekali wawasan penting soal perlindungan karya melalui sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Sosialisasi ini difasilitasi oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.


"Banyak pelaku kreatif yang belum menyadari pentingnya HKI. Padahal, mendaftarkan produk atau karya ke HKI bukan hanya tentang perlindungan dari penjiplakan, tapi juga bisa menaikkan nilai jualnya. Kami ingin pelaku ekraf lebih sadar akan hal ini, agar karya mereka punya posisi hukum yang kuat dan terlindungi," ujar Lendra.


Ia berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi batu loncatan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk lebih percaya diri menampilkan produknya ke pasar global. Perlindungan hukum lewat HKI diyakini akan menciptakan rasa aman dan meningkatkan keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.


Kegiatan ini pun disambut antusias oleh peserta, terutama karena adanya peluang nyata untuk produknya dilirik lebih luas melalui kolaborasi dengan brand besar seperti Uniqlo. Mereka bukan hanya mendapatkan ilmu teknis dan wawasan baru, tapi juga jaringan dan kesempatan baru untuk berkembang.


Langkah Disparbud Jabar ini patut diapresiasi sebagai upaya konkret memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, aman, dan berdaya saing tinggi. Semoga langkah serupa bisa terus digalakkan, tak hanya di Bekasi tapi juga di seluruh wilayah Jawa Barat.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)
June 10, 2025