 |
| Gedung Kantor Pos Cianjur (sumber : gmaps/Rian Yuriandi) |
Bicara soal wisata di Cianjur, mungkin yang terbayang pertama kali adalah kulinernya yang khas atau pemandangan alamnya yang indah. Namun, siapa sangka di pusat kota terdapat sebuah bangunan bersejarah yang menyimpan kisah panjang perjalanan Priangan di masa lalu? Ya, itulah Kantor Pos Cianjur—sebuah ikon yang masih berdiri kokoh di Jalan Siti Jenab, bersebelahan dengan Pendopo Kabupaten Cianjur dan berhadapan langsung dengan Masjid Agung.
Bangunan bergaya kolonial ini bukan hanya sekadar kantor pos biasa. Ia adalah saksi bisu perjalanan sejarah Cianjur yang pernah menjadi ibu kota Priangan, jauh sebelum Bandung mengambil alih posisi tersebut. Mengunjungi Kantor Pos Cianjur ibarat membuka lembaran lama sejarah Jawa Barat yang sering terlupakan.
Cianjur, Pernah Jadi Pusat Priangan
Tahukah kamu bahwa Cianjur pernah menjadi pusat pemerintahan Priangan? Pada abad ke-17 hingga ke-19, wilayah Priangan mencakup Cianjur, Sukabumi, Bandung, Sumedang, Garut, hingga Sukapura (sebagian Ciamis). Bahkan, sebelum letusan Gunung Gede pada 1860-an, Cianjur adalah ibu kota Priangan.
Namun, perubahan besar terjadi ketika Dr. Andres de Wilde pada 1819 mengusulkan agar pusat pemerintahan dipindahkan ke Bandung demi mempermudah pengembangan wilayah pedalaman. Usulan itu akhirnya terwujud pada 1856 melalui keputusan Gubernur Jenderal Charles Ferdinand Pahud. Resmi dipindahkan pada 1864, bertepatan dengan letusan Gunung Gede, menjadikan Bandung sebagai pusat baru Priangan.
Di tengah perjalanan sejarah itu, Kantor Pos Cianjur berdiri sebagai salah satu fasilitas penting yang menghubungkan masyarakat lewat surat dan telegram.
Kantor Pos Cianjur: Dari “Post en Telegraafkantoor te Tjiiandjoer” ke Ikon Kota
Pada masa kolonial, kantor ini dikenal dengan nama “Post en Telegraafkantoor te Tjiiandjoer”. Tak hanya berfungsi sebagai pusat pengiriman surat, tempat ini juga melayani telegram—alat komunikasi tercepat pada zamannya. Lokasinya yang berada di jalur utama Anyer–Panarukan, yang dibangun Daendels, membuat Kantor Pos Cianjur semakin vital bagi pergerakan informasi di Priangan.
Menariknya, fasad bangunan ini memiliki kemiripan dengan Kantor Pos Semarang era 1860-an. Dengan gaya arsitektur kolonial khas Belanda, bangunan ini memadukan keanggunan dan fungsi. Meski sudah beberapa kali direnovasi, aura klasiknya tetap terjaga. Hingga kini, gedung tersebut masih berfungsi sebagai kantor pos pusat di Kabupaten Cianjur.
Wisata Sejarah di Jantung Kota Cianjur
Kompleks Kantor Pos Cianjur terdiri dari beberapa bangunan, dengan gedung utama yang paling mencolok berwarna oranye dan putih. Warna ini membuatnya mudah dikenali ketika kamu melintas di Jalan Siti Jenab. Selain aktivitas pelayanan pos, pengunjung juga bisa melihat koleksi prangko serta benda-benda pos bersejarah yang menjadi daya tarik tersendiri.
Bagi kamu pecinta wisata sejarah, berkunjung ke tempat ini tentu memberi pengalaman berbeda. Bayangkan, dari tempat inilah surat-surat penting dan telegram dikirimkan, menjadi jembatan komunikasi masyarakat Priangan di masa lalu. Kini, kamu bisa melihatnya langsung sembari menikmati suasana kota tua Cianjur.
Kantor Pos yang Tak Pernah Sepi
Ada satu hal menarik yang membedakan Kantor Pos Cianjur dengan kantor pos lainnya. Hingga sekarang, kantor ini tetap buka melayani masyarakat meski hari Sabtu, Minggu, atau tanggal merah. Sebuah tradisi yang memperlihatkan betapa kuatnya ikatan kantor pos dengan warga Cianjur sejak dulu hingga sekarang.
Bagi para pelancong, mengunjungi Kantor Pos Cianjur bukan hanya soal melihat bangunan tua, tetapi juga tentang merasakan denyut sejarah Priangan yang pernah menjadikan Cianjur sebagai pusatnya. Lokasinya yang strategis di pusat kota juga membuatnya mudah dijangkau sekaligus bisa menjadi bagian dari city tour Cianjur.
Kalau kamu berkunjung ke Cianjur, jangan hanya mampir ke kuliner khasnya atau berwisata alamnya. Sisihkan waktu untuk singgah di Kantor Pos Cianjur, sebuah bangunan bersejarah yang hingga kini masih setia melayani masyarakat. Di sinilah masa lalu dan masa kini bertemu, menjadikan pengalaman wisata kamu semakin berwarna.