![]() |
Kedai Kopi Bah Sipit Cap Kacamata (sumber : google maps/ Dede Marlina) |
Bogor bukan hanya terkenal sebagai kota dengan beragam kuliner khas Sunda, tetapi juga menyimpan sejarah panjang kopi yang menarik untuk ditelusuri. Kota hujan ini menyimpan jejak perjalanan kopi sejak masa kolonial Belanda, di mana tanaman kopi menjadi salah satu komoditas penting yang dibudidayakan di wilayah ini.
Sejarah Kopi di Bogor
Perjalanan kopi di Bogor diawali dari masa kolonial ketika Belanda menerapkan sistem tanam paksa kopi, atau Preangerstelsel. Kopi menjadi tanaman utama yang ditanam di wilayah Bogor dan Cianjur. Namun, pada satu masa, penyakit karat daun menyerang dan menghancurkan hampir seluruh tanaman kopi di daerah ini.
Ada cerita bahwa kerusakan besar tersebut juga terkait dengan perlawanan para petani terhadap sistem tanam paksa. Mereka sengaja melanggar larangan menggunakan alat tajam pada pohon kopi, sehingga tanaman menjadi rusak dan rentan terhadap penyakit.
Hingga saat ini, kopi asli Bogor tidak lagi ditemukan. Namun, jejaknya tetap terasa melalui keberadaan beberapa kedai kopi legendaris di kota ini.
1. Kopi Cap Teko di Toko Agus
Berlokasi di Jalan Pedati, kawasan Surya Kencana, Toko Agus menjadi rumah bagi Kopi Cap Teko yang telah berdiri sejak tahun 1960-an. Toko ini tetap mempertahankan cara tradisional dalam menggiling dan mengemas kopi.
Kopi Cap Teko merupakan campuran biji robusta dari Lampung dan Aceh. Rasanya dominan pahit dengan sedikit sentuhan asam dari biji Aceh. Aroma kopi yang segar langsung terasa ketika memasuki toko ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat kopi klasik.
2. Toko Aladin
Tak jauh dari Toko Agus, ada Toko Aladin yang telah berdiri sejak tahun 1980-an. Toko ini terkenal dengan koleksi biji kopi utuhnya yang bervariasi. Salah satu yang paling diminati adalah Arabika Flores Bajawa, kopi khas Nusa Tenggara Timur dengan cita rasa unik.
Proses penggilingan biji kopi di Toko Aladin dilakukan sesuai permintaan pelanggan. Pengunjung juga bisa memilih tingkat gilingan, mulai dari halus hingga kasar, sesuai dengan metode seduh yang diinginkan.
3. Toko Bah Sipit Cap Kacamata
Toko Bah Sipit Cap Kacamata yang terletak di kawasan Empang telah beroperasi sejak tahun 1925. Toko ini menjadi favorit masyarakat Arab di Bogor pada masanya. Bahkan, kopi dari toko ini sempat dibawa ke tanah suci oleh warga yang menunaikan ibadah haji.
Kini, Toko Bah Sipit telah direnovasi untuk memberikan kenyamanan bagi para pelanggannya. Salah satu sajian andalan di sini adalah kopi Vietnam drip, yang disajikan dengan rasa kuat dan tekstur manis dari susu kental manis.
Meski kopi asli Bogor telah punah, kedai-kedai kopi legendaris ini tetap menjadi saksi sejarah perkembangan kopi di kota hujan. Mengunjungi kedai-kedai ini bukan hanya soal menikmati kopi, tetapi juga menyelami kisah panjang yang mengiringi perjalanan kopi di Bogor.