![]() |
Kampung Perca Sindangsari Bogor (Sumber : pinterest) |
Kampung Perca adalah sebuah desa wisata tematik yang terletak di Gang Raden Alibasyah, Jalan Raya Wangun Atas RT 004/RW 001, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Desa ini dikenal sebagai tempat produksi berbagai kerajinan berbahan kain perca di tengah kawasan padat penduduk. Kampung Perca juga telah diresmikan sebagai Kampung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), menunjukkan komitmennya dalam mendukung gaya hidup sehat dan lingkungan berkelanjutan.
Lahirnya Kampung Perca tak terlepas dari dampak pandemi COVID-19, yang memicu pembatasan mobilitas masyarakat dan menurunnya aktivitas ekonomi. Di Kelurahan Sindangsari, angka pengangguran melonjak hingga 52,75 persen, dari 182 menjadi 278 orang, sementara jumlah keluarga miskin meningkat tajam hingga 105 persen, dari 581 menjadi 1.190 kepala keluarga.
Melihat situasi ini, warga setempat mengadakan rembug untuk mencari solusi yang memanfaatkan potensi lokal. Dari diskusi tersebut, limbah kain yang melimpah menjadi fokus utama. Dengan bantuan mesin jahit pinjaman dari PT HAS (Harapan Antar Sesama) milik Mardiyanto, warga setempat memulai langkah awal dengan pelatihan menjahit selama dua bulan yang dipimpin oleh Ibu Lurah Sindang Sari dan Ketua RW 01.
Hasilnya, berbagai produk sederhana seperti taplak meja, masker, dan keset roll berhasil diproduksi, memberikan pendapatan meskipun dalam jumlah terbatas. Melihat potensi ini, pemerintah daerah mulai merancang pengembangan usaha skala lebih besar dengan melibatkan lebih banyak warga, hingga akhirnya lahirlah Kampung Perca sebagai pusat kerajinan berbasis limbah kain.
Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas produk, memperbaiki sarana prasarana, memperluas pemasaran, menyediakan modal usaha, dan mengadakan lokakarya untuk memamerkan karya-karya warga.
Menurut Ketua Dekranasda Kota Bogor, Yane Andrian Sugiarto, Kampung Perca dibentuk untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui potensi sumber daya yang ada. Limbah kain diubah menjadi produk bernilai ekonomi, sekaligus menjadikan Kampung Perca sebagai destinasi wisata belanja. “Kami berharap Kampung Perca dapat menjadi penggerak dalam pemulihan ekonomi Kota Bogor,” ujar Yane.
Kolaborasi antara Pemkot Bogor, Dekranasda, dan stakeholder menghasilkan berbagai inovasi, seperti mendekorasi area kampung, membangun gerbang, membuat pop-up store untuk mendukung penjualan produk lokal, serta mendirikan galeri rumah yang memamerkan hasil kerajinan.
Jenis produk dari limbah kain pun semakin bervariasi dan berkualitas, termasuk celemek, sajadah, tas selempang, sarung tangan masak dan berkebun, keset, taplak, hingga produk premium hasil kerja sama dengan desainer Adrie Basuki. Produk premium ini meliputi busana pria dan wanita berkelanjutan yang menarik perhatian pasar.
Komitmen pemerintah dan Dekranasda untuk mendukung Kampung Perca juga terlihat dari upaya pemasaran produk. Kini, produk-produk Kampung Perca dapat ditemukan di Pusat Kerajinan Dekranasda di Jalan Binamarga No. 1 dan Galeri Dekranasda di Mall Botani Square, Kota Bogor.
Keberhasilan Kampung Perca sebagai desa wisata tematik terbukti dengan pencapaiannya masuk dalam 500 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Kampung ini menjadi inspirasi nyata bahwa dengan kreativitas dan kolaborasi, limbah dapat diubah menjadi karya bernilai yang tidak hanya mendukung lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat.