Mengenal Jalabria "Si Manis" Kue Tradisional Khas dari Majalengka

Jabar Tourism
2 minute read
0

Kue Jalabria (sumber : pinterest)

Jalabria, penganan manis khas Majalengka, Jawa Barat, adalah bukti bahwa warisan kuliner tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat. Terbuat dari tepung beras ketan yang dicampur dengan gula, lalu digoreng hingga berwarna keemasan, jalabria sekilas mengingatkan kita pada donat karena bentuknya yang bolong di tengah. 


Namun, keunikan makanan ini terletak pada lapisan gula yang menyelimuti seluruh permukaannya, baik gula merah yang memberikan cita rasa karamel khas, maupun gula putih yang mengeras seperti kue gemblong. Gigitan pertama menghadirkan perpaduan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, meninggalkan sensasi manis yang melekat di lidah.


Di pasar-pasar tradisional, jalabria masih bisa ditemukan terselip di antara jajanan pasar lainnya. Tak jarang, pedagang keliling juga menjajakan makanan ini dari kampung ke kampung, seperti yang dilakukan oleh Bapak Engkus (48), pria asal Majalengka yang telah menghabiskan hampir dua dekade hidupnya berjualan jajanan tradisional Sunda. Dengan sepeda tuanya, ia menyusuri jalanan sembari membawa berbagai penganan, mulai dari odading, ali agrem, hingga jalabria, menawarkan cita rasa tempo dulu kepada siapa saja yang ingin mencicipinya.


Bagi Bapak Engkus, berjualan kue tradisional bukan sekadar mencari nafkah, tetapi juga bagian dari upayanya melestarikan makanan khas daerah yang semakin tergerus zaman. “Sudah hampir 20 tahun saya berkeliling menjual makanan tradisional. Walaupun saya mengambil dari bandar, setidaknya saya bisa ikut menjaga makanan khas Sunda agar tidak punah,” ujarnya sambil tersenyum. Ia menyadari bahwa jalabria kini tak lagi sepopuler dulu, terutama di kalangan anak muda. Generasi Z yang tumbuh di era makanan cepat saji dan camilan modern mungkin tak banyak yang mengenal nama jalabria, apalagi mencicipinya.


Namun, harapan tetap ada. Selama masih ada masyarakat yang menghargai dan menikmati jajanan tradisional, jalabria tak akan lenyap begitu saja. Mungkin kelak, di suatu sudut kota, seorang anak muda akan tergoda mencicipi satu potong jalabria dan jatuh cinta pada rasanya, menghidupkan kembali warisan kuliner yang hampir terlupakan.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)