Menjelajah Rasa Terubuk: Kuliner Khas dari Tanah Pajampangan

Jabar Tourism
2 minute read
0

Terubuk Mentah (sumber: pinterest)

Berbicara tentang kekayaan kuliner Jawa Barat, rasanya tak lengkap jika tak menyinggung daerah Cianjur dan Sukabumi, khususnya kawasan selatan yang dikenal dengan nama Pajampangan. Wilayah ini tak hanya menawarkan panorama alam yang menyejukkan mata, tetapi juga menyimpan harta kuliner yang belum banyak dikenal luas. Jauh dari hiruk-pikuk kota, masyarakat Pajampangan hidup berdampingan dengan alam, menggali kearifan lokal yang mengakar kuat dalam tradisi mereka—termasuk dalam soal urusan dapur.


Salah satu kuliner khas yang lahir dari tanah subur dan iklim tropis lembab di daerah ini adalah terubuk. Mungkin tak banyak yang mengenalnya, apalagi menyadari bahwa tanaman yang satu ini adalah bagian dari keluarga tebu. Tapi di tangan masyarakat Pajampangan, terubuk bukan sekadar tanaman liar, melainkan bahan makanan lezat yang kian dicari, terutama oleh para pelancong yang ingin membawa pulang rasa khas kampung halaman.


Terubuk Si Manis dari Tanah Tropis

Di luar negeri, tanaman ini dikenal sebagai Fijian Asparagus atau Sugar Cane Flower, tapi di Indonesia—khususnya di selatan Cianjur dan Sukabumi—nama terubuk lebih akrab di telinga. Tumbuhan ini tumbuh subur di tanah yang lembap dan kaya unsur hara, menjadikan wilayah Pajampangan sebagai tempat tumbuh yang ideal.


Bukan batang atau daunnya yang jadi primadona, melainkan bunga mudanya. Masyarakat setempat telah lama mengolah bagian ini menjadi sayur, lalapan, atau camilan sederhana yang menggoda selera. Teksturnya yang renyah dan cita rasa manis alami membuat terubuk bukan hanya enak disantap, tapi juga membawa sensasi nostalgia akan masa kecil di kampung halaman.


Terubuk Masak (sumber : pinterest)

Bukan cuma lezat, terubuk juga menyimpan segudang manfaat kesehatan. Tanaman ini diketahui mengandung serat tinggi yang baik untuk pencernaan, vitamin C yang memperkuat daya tahan tubuh, serta antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas. Bahkan, di dalamnya terdapat kalsium dan fosfor—dua mineral penting untuk menjaga kekuatan tulang.


Riset juga menunjukkan bahwa mengonsumsi terubuk secara rutin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kesehatan jantung. Kandungan gula alaminya menjadi nilai tambah, menjadikannya alternatif yang lebih sehat dibandingkan pemanis buatan dalam makanan sehari-hari.


Kini, terubuk tak hanya dikenal sebagai bahan masakan rumahan, tetapi juga menjelma menjadi ikon kuliner khas yang kerap diburu wisatawan. Di pasar-pasar tradisional hingga toko oleh-oleh di Cianjur dan Sukabumi bagian selatan, terubuk hadir dalam beragam bentuk olahan—mulai dari versi segar, kukusan hangat, hingga camilan kering seperti keripik.


Popularitasnya turut menggerakkan roda ekonomi lokal. Banyak petani dan pelaku UMKM yang mulai mengembangkan terubuk sebagai produk unggulan. Dengan sentuhan inovasi, tanaman sederhana ini menjelma menjadi komoditas bernilai jual tinggi, sekaligus menjaga warisan kuliner daerah agar tak hilang ditelan zaman.


Cita Rasa Lokal yang Wajib Dicoba

Di tengah derasnya arus makanan modern, terubuk hadir sebagai pengingat bahwa cita rasa lokal punya tempat istimewa di hati masyarakat. Lezat, sehat, dan sarat nilai budaya—itulah tiga hal yang melekat pada tanaman ini.


Jadi, jika suatu hari Anda berkesempatan mengunjungi Pajampangan, sempatkanlah mencicipi terubuk. Siapa tahu, selain membawa pulang oleh-oleh, Anda juga pulang dengan cerita dan kenangan manis yang tak terlupakan.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)
May 28, 2025