![]() |
Curug Luhur Sukabumi (sumber : indonesiakaya) |
Kabupaten Sukabumi tak pernah kehabisan kejutan dalam hal wisata alam. Dengan bentang alam yang didominasi perbukitan hijau, aliran sungai jernih, serta hutan yang masih asri, kawasan ini seperti surga tersembunyi di bagian selatan Jawa Barat. Tak hanya menjadi destinasi para pecinta alam, Sukabumi juga menjadi tempat ideal bagi siapa pun yang ingin menjauh sejenak dari riuhnya kota dan kembali terhubung dengan alam. Dari pantai yang memeluk Samudera Hindia hingga air terjun yang tersembunyi di tengah hutan, Sukabumi menyimpan banyak titik yang layak untuk dijelajahi lebih dalam.
Salah satu permata alam yang memukau di wilayah ini adalah Curug Luhur, air terjun megah yang menjulang setinggi 80 meter di Desa Surade. Tak seperti air terjun pada umumnya yang hanya bisa dinikmati dari bawah, Curug Luhur menawarkan pengalaman unik: dua sudut pandang yang sama-sama memikat—dari atas dan dari bawah. Setiap sudutnya menyimpan pesona tersendiri, seolah mengajak kita untuk melihat alam dari dua sisi berbeda.
Panorama dari Puncak: Melihat Dunia dari Ketinggian
![]() |
Curug Luhur dari Puncak (sumber : indonesiakaya) |
Perjalanan menuju Curug Luhur menempuh sekitar dua jam dari pusat kota Sukabumi, menyusuri jalanan yang meliuk dan menyatu dengan panorama pedesaan yang tenang. Sesampainya di lokasi, pengunjung disambut oleh pemandangan yang tak biasa: kesempatan langka untuk menikmati air terjun dari bagian atasnya.
Dari puncak Curug Luhur, mata dimanjakan oleh hamparan pepohonan hijau yang menghampar sejauh mata memandang. Di bawah sana, kolam alami tampak seperti lukisan, tempat air jatuh dengan gemuruh tenang. Sensasi berdiri di tepian curug setinggi gedung 10 lantai ini menghadirkan kombinasi antara ketenangan dan adrenalin. Tapi jangan khawatir, akses ke puncaknya cukup aman selama mengikuti jalur yang tersedia dan tetap waspada.
Namun, pemandangan spektakuler ini tak selalu bisa dinikmati sepanjang tahun. Waktu terbaik untuk melihat Curug Luhur dari atas adalah pada musim kemarau, antara bulan Juni hingga Agustus, ketika cuaca cerah dan jalur menuju puncak relatif lebih kering dan bersahabat.
Keindahan dari Dasar: Harmoni Alam yang Menenangkan
Tak kalah memesona, bagian bawah Curug Luhur menghadirkan suasana yang berbeda namun sama menawannya. Di sini, air yang jatuh membentuk kolam berwarna kehijauan yang berbentuk sedikit oval. Dinding-dinding batu berwarna hitam kecokelatan tampak kokoh menopang air yang mengalir deras, menciptakan irama alam yang memikat hati.
Suara gemuruh air yang menghantam bebatuan, embusan angin yang membawa percikan sejuk, serta latar belakang tebing alami menjadikan tempat ini sangat cocok untuk melepas penat. Banyak pengunjung memilih duduk diam di bebatuan, membiarkan alam berbicara melalui suaranya yang damai.
Nama “Curug Luhur” sendiri dalam bahasa Sunda dapat berarti “air terjun atas” maupun “air terjun tinggi”—dua arti yang sama-sama mencerminkan keagungan bentuknya. Air terjun ini mendapatkan aliran dari Sungai Cigangsa, sebuah sungai penting yang juga menjadi urat nadi pertanian warga sekitar. Di salah satu bagiannya, terdapat bendungan yang dibangun untuk mengatur aliran air, memastikan kebutuhan irigasi masyarakat tetap terpenuhi.
Menikmati Curug Luhur bukan hanya tentang mengagumi keindahan alamnya, tapi juga tentang meresapi harmoni antara manusia dan alam yang telah berlangsung sejak lama. Di sinilah letak kekuatan Sukabumi sebagai destinasi wisata alam: menawarkan lanskap yang indah sekaligus kisah yang menghidupinya.
Apakah Anda tertarik untuk menjelajahi air terjun ini dari dua sisi yang berbeda? Curug Luhur sudah menanti, lengkap dengan pesonanya yang menggoda dari segala penjuru.