Menyusuri Jejak Zaman Purba di Pulau Kunti, Permata Tersembunyi Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi

Jabar Tourism
0

Pulau Kunti Sukabumi (sumber : pinterest)

Sukabumi mungkin bukan nama pertama yang terlintas saat membicarakan destinasi wisata alam di Indonesia. Namun, siapa sangka kabupaten yang berada di pesisir selatan Jawa Barat ini menyimpan salah satu keajaiban geologis paling memukau di Nusantara? Di sinilah Geopark Ciletuh-Palabuhanratu berada—sebuah kawasan yang ditetapkan UNESCO sebagai Global Geopark karena kekayaan alam, keragaman hayati, serta warisan geologinya yang luar biasa. Tebing-tebing menjulang, air terjun yang mengalir dari sela-sela batu purba, hingga garis pantai eksotis yang masih jarang dijamah wisatawan membuat kawasan ini bagaikan dunia lain yang terjaga keasliannya.


Salah satu titik yang paling mencuri perhatian di kawasan ini adalah sebuah tanjung unik yang bernama Pulau Kunti. Meskipun namanya kerap dikaitkan dengan cerita mistis di dunia maya, keindahan dan nilai geologis tempat ini justru lebih dari sekadar mitos.


Tanjung yang Bernyanyi di Tengah Laut

Pulau Kunti, yang terletak di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, sebenarnya bukanlah sebuah pulau sungguhan. Meski disebut “pulau,” tempat ini sejatinya adalah sebuah tanjung berpasir putih yang menjorok ke laut. Apa yang membuatnya istimewa adalah bukan hanya lanskapnya yang memesona, melainkan juga usianya yang mencapai puluhan juta tahun. Batuan yang menyusun Pulau Kunti berasal dari masa 55 hingga 65 juta tahun lalu—sisa-sisa zaman purba yang terbentuk akibat benturan dahsyat antara dua lempeng bumi: Eurasia dan Indo-Australia.


Menurut penuturan Saman, seorang pemandu lokal dari Geopark Ciletuh, tanjung ini tercipta dari proses subduksi atau tumbukan antarlempeng, yang kemudian menimbulkan pelipatan, retakan, hingga akhirnya membentuk struktur geologi unik seperti yang terlihat saat ini. Proses ini turut menghasilkan konglomerat batuan yang pernah berada di dasar laut, lalu terangkat ke permukaan akibat aktivitas gempa tektonik.


Yang menarik, nama “Pulau Kunti” ternyata muncul dari fenomena alam yang terdengar… agak misterius. Di sisi tanjung terdapat formasi batuan mirip bendungan kecil yang dipenuhi rongga-rongga alami. Saat ombak laut setinggi 4–5 meter menghantam batuan ini, rongga-rongga tersebut memantulkan suara menyerupai tawa. Suara inilah yang kerap diasosiasikan dengan tawa melengking kuntilanak—makhluk legendaris dalam cerita rakyat Indonesia. Maka dari itu, masyarakat setempat pun menamai tempat ini sebagai Pulau Kunti.


Gua Melan dan Jejak Manusia Purba

Keunikan Pulau Kunti tak berhenti sampai di situ. Di tanjung ini terdapat sebuah gua alami setinggi sekitar lima meter dan memanjang sejauh sembilan meter. Gua ini terbentuk dari proses abrasi laut terhadap tebing yang dulunya bagian dari kaki gunung purba. Tak seperti gua pada umumnya, gua ini tidak memiliki stalaktit atau stalagmit, sebab kondisinya kering dan tersusun dari batu melan—jenis batu keras hasil proses alam jutaan tahun lalu.


Menariknya lagi, jejak-jejak kehidupan prasejarah juga bisa ditemukan di kawasan ini. Di sekitar Pulau Kunti, peneliti menemukan cetakan telapak kaki manusia purba, sebuah petunjuk kecil yang mengaitkan tempat ini dengan masa lalu yang jauh. Selain itu, ada pula tumbuhan endemik bernama haur gereng, sejenis bambu berduri yang tubuhnya dilapisi kulit tebal dan sanggup bertahan di air laut hingga satu tahun—jenis bambu langka yang hanya ditemukan di wilayah tertentu di Pulau Jawa.


Nikmati Wisata Seru Menyatu dengan Alam

Untuk mencapai Pulau Kunti, wisatawan dapat menempuh perjalanan sekitar 20 menit dengan perahu dari Sungai Ciletuh. Aktivitas yang ditawarkan pun beragam—mulai dari snorkeling di perairan jernih, menjajal banana boat, hingga trekking menjelajahi formasi batuan purba yang menawan. Bagi pencinta momen magis, tersedia juga paket wisata sunrise, di mana pengunjung berangkat pukul 5 pagi untuk menyaksikan matahari terbit dari balik Curug Simarinjung—pemandangan yang dijamin tak mudah dilupakan.


Pulau Kunti bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah pelajaran terbuka tentang bumi, sejarah geologi, dan kekayaan hayati yang bersatu dalam lanskap indah. Jadi, jika kamu mencari tempat yang tak hanya memanjakan mata tetapi juga memperkaya pikiran, Pulau Kunti di Geopark Ciletuh adalah jawabannya.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)