Segarnya Sensasi Rujak Kangkung: Cita Rasa Khas Kuningan yang Bikin Ketagihan

Jabar Tourism
2 minute read
0

Rujak Kangkung Khas Kuningan (sumber : pinterest)

Siapa bilang rujak hanya tentang potongan buah dengan sambal kacang pedas manis? Di Kuningan, Jawa Barat, definisi rujak justru diperluas ke arah yang tak terduga. Alih-alih buah-buahan, di kota berhawa sejuk ini, ada versi unik rujak yang menjadikan sayuran sebagai bintangnya—dan bukan sembarang sayuran, melainkan kangkung!


Mungkin terdengar aneh di telinga, apalagi jika kita terbiasa mengasosiasikan kangkung dengan menu tumisan atau rebusan yang sering bikin mata berat. Namun, begitu mencicipi rujak kangkung khas Kuningan, anggapan itu langsung buyar. Hidangan ini menyajikan kejutan rasa yang segar dan pedas gurih, menjadikannya camilan favorit warga lokal hingga wisatawan dari berbagai kota.


Salah satu tempat paling ikonik untuk mencicipi sajian unik ini adalah Rujak Kangkung Dadakan Bu Hj. Deni, yang terletak di Jl. RE Martadinata No.111, Ciporang, Kuningan. Warung ini bukan hanya tenar di kalangan warga lokal, tapi juga sudah menjadi destinasi kuliner wajib bagi tokoh-tokoh publik yang berkunjung ke Kuningan. Tak heran, karena Bu Hj. Deni memang dianggap sebagai pelopor rujak kangkung, yang mulai ia racik dari rumah sederhananya di Desa Sukamaju hampir dua dekade lalu.


Nama “dadakan” bukan sekadar gimmick, tapi mencerminkan proses penyajiannya yang selalu dibuat langsung saat dipesan. Tak ada stok siap saji—semua diracik seketika agar kesegaran dan cita rasa tetap terjaga. Sambalnya adalah kunci dari kenikmatan rujak kangkung ini: campuran cabai, asam jawa, gula merah, petis, dan terasi dalam komposisi rahasia yang hanya diketahui oleh sang empunya.


Rasanya? Jangan tanya. Kangkung yang direbus setengah matang menghasilkan tekstur renyah dan segar di mulut. Ditambah siraman sambal yang kaya rasa, berpadu sempurna dengan aroma khas terasi yang menggoda. Tidak heran jika sepiring rujak ini bisa habis dalam hitungan menit—bahkan sering bikin ketagihan.


Untuk penyajiannya, rujak kangkung ditata cantik di atas piring kecil beralaskan daun pisang. Tak hanya cantik dipandang, tapi juga menggoda selera. Sambal yang hangat menyatu dengan kangkung yang masih mengepulkan uap, siap disantap bersama kerupuk renyah dan gorengan sebagai pelengkap. Tak lengkap rasanya kalau tidak ditemani segelas es kelapa muda yang menyegarkan—kombinasi sempurna antara rasa pedas dan segar dalam satu waktu.


Popularitas rujak kangkung Bu Hj. Deni terus menanjak. Menjawab antusiasme para pelanggan, beliau pun membuka cabang di berbagai kota seperti Bandung, Tasikmalaya, Indramayu, hingga Cikarang. Bagi warga Jakarta yang penasaran, tak perlu menempuh perjalanan jauh ke Kuningan—cukup mampir ke cabangnya di Cipinang Barat atau Cempaka Putih.


Satu porsi rujak kangkung dibanderol dengan harga yang sangat bersahabat, kurang dari sepuluh ribu rupiah. Bahkan jika ingin membawanya pulang dalam jumlah besar, tersedia sambal rujak dalam kemasan literan seharga enam puluh ribu rupiah—cocok untuk stok di rumah atau oleh-oleh untuk keluarga.


Dari sekadar camilan tradisional, rujak kangkung telah naik kelas menjadi ikon kuliner daerah yang menggoda siapa pun yang mencobanya. Tak hanya menyegarkan, tapi juga memperkaya khazanah rasa nusantara lewat kreasi sederhana yang luar biasa. Jadi, kalau kamu ke Kuningan, pastikan rujak kangkung masuk dalam daftar wajib cicip!

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)
May 23, 2025