Kerupuk Dorokdok Garut (sumber : facebook/Joni Buluk)
Selama ini, jika menyebut Garut, mungkin yang pertama terlintas di benak adalah dodol. Tapi tahukah kamu? Di balik kepopuleran dodol, Garut menyimpan camilan khas lain yang tak kalah menggoda: Dorokdok, si kerupuk kulit renyah yang siap bikin ketagihan.
Dorokdok merupakan camilan tradisional berbahan dasar kulit sapi atau kulit kerbau yang diolah dengan teknik khusus hingga menghasilkan kerenyahan istimewa. Rasanya? Jangan ditanya! Bagi penggemar rasa gurih yang nendang, dorokdok bisa jadi primadona baru. Sensasi kriuk yang muncul setiap kali digigit menjadikannya teman setia saat santai maupun dijadikan buah tangan selepas liburan ke Garut.
Menariknya, dorokdok tak hanya tersedia dalam rasa gurih. Bagi kamu yang punya selera manis, varian berbahan kulit kerbau hadir dengan rasa manis-gurih yang unik dan memikat. Jadi, camilan ini bisa dinikmati siapa saja, dari pecinta rasa asin hingga penggemar manis.
Lebih dari sekadar enak, dorokdok juga punya keunggulan dari sisi gizi. Kandungan proteinnya yang tinggi menjadikannya pilihan camilan yang tak hanya lezat tapi juga menyehatkan. Protein berperan penting dalam memperbaiki jaringan tubuh serta membentuk enzim. Apalagi, dorokdok dibuat tanpa bahan kimia tambahan—prosesnya alami dan tetap menjaga cita rasa khasnya.
Asal Usul Nama dan Sejarah Dorokdok
Nama “dorokdok” sendiri berasal dari bunyi yang tercipta saat camilan ini dikunyah. Ya, suara "dorok dok dorok dok" itulah yang menginspirasi nama camilan legendaris ini. Nama yang sederhana, tapi berhasil merepresentasikan sensasi menikmati dorokdok dengan sangat tepat.
Sejarah dorokdok pun tak kalah menarik. Konon, dulunya camilan ini tercipta dari kebiasaan para peternak di Garut yang memanfaatkan kulit hewan sisa pemotongan. Alih-alih membuangnya, mereka mencoba mengolah kulit tersebut menjadi makanan ringan untuk dikonsumsi sendiri di rumah. Dari kebiasaan rumahan inilah, dorokdok lahir dan berkembang.
Proses pembuatannya dimulai dengan menjemur kulit sapi atau kerbau hingga kering. Setelah itu, kulit digoreng dalam minyak panas hingga mekar dan renyah. Awalnya hanya dijual dalam skala kecil, namun karena peminatnya semakin banyak, dorokdok mulai diproduksi secara lebih luas.
Kini, dorokdok telah menjadi salah satu oleh-oleh wajib saat berkunjung ke Garut. Meski beberapa produsen telah beralih menggunakan mesin modern demi efisiensi dan kebersihan, tak sedikit yang masih mempertahankan cara tradisional demi menjaga rasa dan tekstur otentik.
Mudah Ditemukan, Sulit Dilupakan
Berencana liburan ke Garut? Jangan pulang tanpa membawa dorokdok. Kerupuk kulit khas ini mudah ditemukan, terutama di kawasan pusat kota dan pasar oleh-oleh. Harganya pun ramah di kantong, cocok untuk diborong sebagai buah tangan bagi keluarga dan sahabat.
Dorokdok bukan sekadar kerupuk biasa. Di balik kerenyahannya, tersimpan cerita tradisi, ketekunan, dan kecintaan masyarakat Garut pada warisan kuliner lokal. Jadi, sekali mencicipi, jangan heran kalau kamu langsung jatuh hati pada kriuknya yang istimewa.