Nanggala Festival 2025 Meriah, Sekda Cianjur Ajak Warga Refleksi dan Lestarikan Budaya Lokal

Jabar Tourism
0

Sekda Cianjur Hadiri Nanggala Festival 2025 

Suasana penuh semangat menyelimuti halaman Desa Nanggalamekar, Kecamatan Ciranjang, pada Senin pagi (2/6), saat Nanggala Festival 2025 resmi dibuka. Mengangkat tema pelestarian budaya lokal sekaligus merayakan hari jadi ke-43 Desa Nanggalamekar, festival ini menampilkan prosesi adat “Ngalokat Cai” yang kental dengan nilai spiritual khas masyarakat Sunda.


Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, H. Cecep S. Alamsyah, hadir mewakili Bupati dalam acara pembukaan. Dalam sambutannya, ia mengucapkan selamat atas usia baru desa yang telah menapaki perjalanan lebih dari empat dekade. Cecep juga mengajak seluruh warga untuk menjadikan momen ini sebagai saat perenungan sekaligus penguatan tekad bersama dalam membangun desa yang religius, mandiri, dan produktif.


“Empat puluh tiga tahun bukan hanya sekadar bilangan, melainkan refleksi dari sejarah panjang, pencapaian kolektif, serta harapan untuk masa depan. Ini waktunya kita meneguhkan jati diri dan terus berkarya demi kemajuan desa,” tutur Cecep dalam pidatonya.


Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Nanggala Festival 2025, yang dinilainya sebagai wujud kreativitas dalam menjawab tantangan globalisasi serta pesatnya kemajuan teknologi. Menurutnya, festival ini bukan hanya sebagai sarana hiburan semata, melainkan juga sebagai strategi elegan untuk menjaga identitas budaya dari gempuran budaya luar.


“Di tengah arus globalisasi yang deras, festival seperti ini menjadi benteng kultural yang meneguhkan kembali akar tradisi. Ini adalah cara kita menanamkan rasa bangga terhadap warisan budaya yang sudah turun-temurun,” tegasnya.


Ritual Adat Ngalokat Cai di Nanggala Festival 2025 

Salah satu momen paling ditunggu dalam festival ini adalah ritual adat “Ngalokat Cai”, sebuah tradisi penghormatan terhadap air sebagai sumber kehidupan. Lebih dari sekadar seremoni, tradisi ini mengajarkan nilai-nilai keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas.


“Air bukan hanya unsur alam, tetapi cerminan peradaban. Dalam Ngalokat Cai terkandung pesan agar kita selalu bersikap rendah hati, mencintai lingkungan, dan hidup selaras dengan nilai-nilai luhur para leluhur,” tambahnya.


Acara pembukaan turut dihadiri oleh jajaran Forkopimcam Ciranjang, tokoh masyarakat, pemuka agama, serta para tamu undangan dari berbagai lapisan. Selama beberapa hari ke depan, festival ini akan diisi dengan beragam kegiatan, mulai dari pentas seni budaya, perlombaan tradisional, pameran produk UMKM, hingga kegiatan sosial yang melibatkan partisipasi langsung masyarakat.


Kemeriahan yang berpadu dengan kedalaman makna menjadikan Nanggala Festival 2025 bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan bentuk nyata keberlanjutan warisan budaya lokal. Sebuah pengingat bahwa budaya bukan sekadar kenangan masa lalu, tapi juga pijakan kuat untuk menyongsong masa depan yang berkarakter dan berakar kuat pada jati diri bangsa.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)